KABARPANGANDARAN – Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 13 Cintakarya yang berasal dari Universitas Siliwangi (UNSIL) mengadakan penyuluhan tentang penggunaan pupuk mikroorganisme efektif dari usus sapi pada tanggal 20 Juli 2024. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat desa dalam pemanfaatan pupuk organik yang ramah lingkungan dan efektif dalam meningkatkan kesuburan tanah dan juga memanfaatkan limbah usus sapi (rumen) sebagai bahan utama.
Acara yang berlangsung di rumah ketua kelompok tani Motekar 1, ini dihadiri oleh lapisan masyarakat, termasuk Kelompok Tani Motekar 1, Kelompok Tani Motekar 3, Kelompok Tani Motekar 4, Kelompok Wanita Tani (KWT) dan BPP kecamatan Parigi serta perangkat Desa Cintakarya. Penyuluhan dimulai dengan pemaparan teori tentang mikroorganisme efektif (ME) yang terkandung dalam usus sapi, yang memiliki potensi besar sebagai bahan dasar pupuk organik.
Tim KKN 13 Cintakarya, yang terdiri dari mahasiswa berbagai jurusan, menjelaskan proses pembuatan pupuk ini mulai dari pengumpulan bahan, proses fermentasi, hingga aplikasi di lahan pertanian.
“Penggunaan pupuk mikroorganisme efektif dari usus sapi dapat meningkatkan kesuburan tanah secara alami dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang seringkali merusak struktur tanah,” jelas Dandi Nurahman selaku ketua pelaksana.
Selain pemaparan teori, kelompok tani juga diajak untuk melihat langsung demonstrasi pembuatan pupuk mikroorganisme efektif. Kegiatan ini mendapat antusiasme yang tinggi dari masyarakat desa yang bersemangat untuk menerapkan pengetahuan baru ini di lahan pertanian mereka.
Anggota PPL BPP Desa Cintakarya, Ibu Neni Nirwana S.P, menyambut baik kegiatan ini dan berharap program ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dan dedikasi mahasiswa KKN 13 Cintakarya dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi tepat guna,” ujarnya.
Selain itu, Ibu Neni menyebutkan bahwa teknologi ini sangat baru di wilayah Parigi terkhusus Desa Cintakarya dan belum pernah digunakan sebelumnya.
Mikroorganisme efektif adalah bahan/kultur mikroorganisme yang dapat membantu mempercepat proses pengomposan/dekomposisi bahan pada pembuatan pupuk organik, dan meningkatkan kualitas pupuk organik yang dihasilkan.
Beberapa jenis mikroorganisme yang bersinergis satu sama lain membentuk sebuah komuni yang disebut Mikroorganisme efektif (ME). ME melakukan aktivitas hidupnya dengan mengurai sisa makhluk hidup lainnya yg telah mati.
Usus sapi atau rumen mengandung beberapa jenis Mikroba yaitu:
- Mikroba pencerna selulosa (Bakteroidessuccinogenes, Ruminococcus flavafaciens, Ruminococcus albus, Butyrivibrio Fibrisolvens)
- Mikroba pencerna hemiselulosa (Butyrivibrio fibrisolvens, Bakteroides ruminocola, Ruminococcus sp).
- Mikroba pencerna pati (Bakteroides ammylophilus, Streptococcus bovis, Succinomonas amylolytica).
- Mikroba pencerna gula (Triponema bryantii, Lactobacillus ruminus).
- Mikroba pencerna protein (Clostridium sporogenes, Bacillus licheniformis).
Manfaat ME yaitu:
- Mempercepat proses fermentasi pupuk organik padat dan cair
- Meningkatkan jumlah dan kandungan nitrogen alami
- Menghambat serta menekan pertumbuhan patogen pada tanah pertanian
- Memperbanyak senyawa-senyawa organik didalam tanah
Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan masyarakat Desa Cintakarya dapat lebih mandiri dalam mengelola lahan pertanian mereka dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi kelompok tani lain di sekitar Kecamatan Parigi untuk memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal.
Tidak sampai disitu, kegiatan penyuluhan pertanian Pembuatan Pupuk Mikroorganisme Efektif dilanjutkan dengan memberikan hasil pembuatan ME tersebut kepada beberapa kelompok wanita tani di Desa Cintakarya.***