KABAR PANGANDARAN – Gerakan masyarakat yang menamakan diri Rakyat Pangandaran Menggugat melakukan aksi demonstrasi di halaman Kantor Bupati Pangandaran, Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, pada Senin, 2 Juni 2025.
Aksi tersebut digelar untuk mempertanyakan capaian 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran periode 2025–2030.
Puluhan pendemo melakukan orasi secara bergantian. Mereka membawa berbagai spanduk kritis yang menyoroti minimnya realisasi program yang dijanjikan dalam visi-misi pasangan kepala daerah tersebut saat kampanye. Aksi ini dikawal ketat oleh aparat gabungan dari Kepolisian, TNI, dan Satpol PP.
Koordinator aksi, Tian Kadarisman, menyatakan bahwa pihaknya belum melihat langkah nyata dari pemimpin daerah yang baru dilantik tersebut. Ia menyayangkan belum ada terobosan signifikan dalam seratus hari pertama masa kerja.
“Maka kami datang ke sini untuk mengingatkan bahwa di Kabupaten Pangandaran banyak sekali polemik yang belum diselesaikan. Kami ingin Bupati memperbaiki kebijakan-kebijakannya dan menjalankan apa yang sudah dijanjikan,” ujar Tian.
Situasi sempat memanas ketika massa berusaha masuk ke gedung Sekretariat Daerah untuk menemui langsung Bupati dan Wakil Bupati. Terjadi aksi dorong-dorongan antara pendemo dan petugas keamanan, bahkan massa sempat membakar ban di depan kantor sebagai bentuk kekecewaan.
Tak lama kemudian, Bupati Pangandaran Citra Pitriyami yang didampingi Sekretaris Daerah Kusdiana akhirnya keluar menemui massa. Namun, suasana yang tidak kondusif membuat dialog tidak berjalan efektif. Bupati mengaku telah beberapa kali mencoba berdialog dengan massa, namun tidak diberi kesempatan untuk berbicara.
“Teman-teman lihat sendiri, saya sudah datang ke tengah-tengah pendemo dan mendengarkan orasi mereka. Tapi saya tidak diberi ruang untuk menjawab. Saya datang dengan niat baik untuk mendengarkan dan menjelaskan,” kata Citra kepada wartawan.
Meski kecewa karena tidak bisa menjelaskan capaian kerjanya secara langsung, Citra menegaskan bahwa kritik dari masyarakat akan menjadi bahan evaluasi bagi pemerintahannya.
“Kalau soal program tentu belum semuanya bisa direalisasikan karena saya baru tiga bulan menjabat. Tapi bukan berarti tidak ada yang dikerjakan,” tegasnya.
Bupati Citra menyebutkan bahwa selama tiga bulan menjabat, ia telah fokus membenahi sektor pariwisata, yang merupakan andalan ekonomi daerah. Ia mengklaim berhasil meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor tersebut secara signifikan.
“PAD dari pariwisata yang pada Mei 2024 hanya Rp9 miliar, kini naik menjadi Rp14 miliar di bulan yang sama tahun ini. Retribusi pajak lainnya pun naik hampir Rp11 miliar. Ini bukti kerja nyata,” paparnya.
Terkait absennya Wakil Bupati Ino Darsono dalam aksi tersebut, Citra menjelaskan bahwa Wabup mengetahui rencana demonstrasi namun tengah menjalankan kegiatan lain. “Beliau tahu soal demo ini, tapi mungkin sedang ada kegiatan lain,” jelasnya.
Citra menutup dengan menyatakan kesiapan membuka ruang dialog lebih luas dengan masyarakat, selama dilakukan dengan cara yang santun dan berimbang. “Silakan kritik, tapi beri juga kesempatan kami untuk menjelaskan,” pungkasnya.***