Berita  

Edukasi IMS Bersama dr. Christiansen Ariesta: Kenali Gejala Dini, Cegah Komplikasi Serius

dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Christiansen Ariesta, Sp.OG, menyampaikan edukasi seputar tanda dan gejala awal yang harus diwaspadai.(Tangkapan Layar Instagram RSUD Pandega).

KABAR PANGANDARAN — Infeksi Menular Seksual (IMS) masih menjadi persoalan kesehatan masyarakat yang sering kali terabaikan. Padahal, penanganan yang terlambat dapat memicu berbagai komplikasi, mulai dari gangguan kesehatan reproduksi hingga penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.

Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini dan penanganan IMS, RSUD Pandega Pangandaran melalui dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Christiansen Ariesta, Sp.OG, menyampaikan edukasi seputar tanda dan gejala awal yang harus diwaspadai.

“IMS bukan hanya berdampak pada kesehatan reproduksi, tetapi juga memengaruhi kualitas hidup seseorang. Deteksi sejak dini sangat krusial agar pengobatan bisa dilakukan lebih cepat dan efektif,” tegas dr. Ariesta.

Gejala IMS Sering Tak Disadari

Menurut dr. Ariesta, banyak kasus IMS yang tidak disadari penderitanya karena gejalanya ringan atau bahkan tidak muncul sama sekali pada tahap awal. Hal ini membuat infeksi berisiko menyebar lebih luas sebelum mendapat penanganan medis.

Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai antara lain:

Keputihan Abnormal: Perubahan warna keputihan menjadi kekuningan, kehijauan, atau keabu-abuan, disertai bau tidak sedap.

Nyeri atau Terbakar Saat Buang Air Kecil: Bisa menjadi indikasi infeksi gonore atau klamidia.

Luka atau Lesi di Area Genital: Munculnya luka, ruam, atau lepuhan yang dapat menandakan herpes genital atau sifilis.

Gatal dan Kemerahan: Sering terjadi pada IMS seperti trikomoniasis atau kandidiasis.

Nyeri di Panggul atau Perut Bawah: Bisa menunjukkan adanya radang panggul (PID) akibat komplikasi IMS.

Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Terutama di area selangkangan.

Pendarahan Abnormal: Termasuk perdarahan di luar jadwal menstruasi atau setelah berhubungan seksual.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

dr. Ariesta menyarankan masyarakat tidak menunggu gejala menjadi parah untuk berkonsultasi ke dokter. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan segera jika mengalami satu atau beberapa gejala tersebut, maupun dalam kondisi berikut:

Berhubungan seksual tanpa kondom, terutama dengan pasangan baru atau lebih dari satu pasangan.

Memiliki pasangan yang didiagnosis IMS.

Merasa khawatir terhadap kemungkinan tertular IMS meskipun tanpa gejala.

“Jangan menunda atau merasa malu untuk memeriksakan diri. Pemeriksaan dini bisa menyelamatkan diri sendiri dan pasangan dari risiko kesehatan yang lebih berat,” imbau dr. Ariesta.

Komitmen RSUD Pandega dalam Edukasi Kesehatan Reproduksi

Sebagai salah satu rumah sakit rujukan di wilayah selatan Jawa Barat, RSUD Pandega Pangandaran terus memperkuat komitmennya dalam memberikan layanan kesehatan reproduksi yang berkualitas. Salah satu upayanya adalah dengan rutin mengadakan edukasi publik mengenai berbagai isu kesehatan, termasuk IMS.

Melalui peran aktif tenaga medis seperti dr. Christiansen Ariesta, RSUD Pandega berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan seksual dan reproduksi, serta tidak ragu untuk mencari bantuan medis sejak gejala pertama muncul.

“Edukasi adalah kunci pencegahan. Kami ingin masyarakat Pangandaran hidup lebih sehat dan terlindungi dari ancaman penyakit menular seksual,” tutup dr. Ariesta.