Berita  

Jembatan Sodong Kopo Nusawiru Cijulang Dirancang dengan Konstruksi Penahan Gempa Bumi

Jembatan Sodong Kopo Nusawiru yang terletak di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, ternyata dibangun dengan sistem konstruksi modern yang dilengkapi teknologi penahan gempa bumi.Selasa,2 September 2025.(M Jerry/KP).

KABAR PANGANDARAN – Jembatan Sodong Kopo Nusawiru yang terletak di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, ternyata dibangun dengan sistem konstruksi modern yang dilengkapi teknologi penahan gempa bumi. Hal ini diungkapkan oleh tim teknis pembangunan jembatan yang menyebutkan bahwa seluruh komponen struktur telah dirancang untuk menghadapi potensi guncangan gempa di wilayah selatan Jawa.

Tenaga Ahli Jembatan dari Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUTRPRKP) Kabupaten Pangandaran, Yusup Supriadi, menyampaikan setelah seluruh komponen jembatan terpasang dan proses pengencangan baut dilakukan sesuai standar, terdapat celah khusus pada bagian antara ujung lantai jembatan dengan bengkol.

“Celah ini berjarak sekitar 3 sentimeter yang berfungsi sebagai ruang peredam getaran ketika terjadi pergeseran akibat gempa,” katanya saat ditemui dilokasi, Selasa,2 September 2025.

Selain itu, di bawah konstruksi jembatan dipasang laterashop yang menopang bangunan karena jembatan tersebut duduk di atas ruber bearing. Dengan sistem ini, jembatan memiliki fleksibilitas untuk bergerak ke atas-bawah, maju-mundur, maupun ke kiri-kanan. Meski demikian, getaran yang ditimbulkan tidak akan memengaruhi keamanan kendaraan yang melintas di atasnya.

Secara teknis, celah renggang yang disediakan adalah 3 sentimeter di bagian atas, 13 milimeter di bagian bawah untuk pergeseran maju-mundur, dan sekitar setengah sentimeter untuk gerakan ke kiri dan ke kanan. Mekanisme ini memungkinkan jembatan tetap stabil saat menghadapi tekanan seismik.

“Apabila terjadi gempa bumi, sebelum ujung lantai jembatan menyentuh bengkol, maka laterashop di bawah dengan ukuran 13 milimeter berfungsi menahan guncangan. Dengan begitu, konstruksi tetap aman,” jelasnya.

Namun demikian, ia menambahkan bahwa ketelitian dalam pemasangan sangat penting. Jika laterashop tidak diperhatikan, misalnya terlalu renggang dengan backing joint, maka fungsi penahan guncangan tidak akan optimal dan bisa berisiko pada kekuatan struktur.

Kehadiran Jembatan Sodong Kopo Nusawiru dengan sistem penahan gempa ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam membangun infrastruktur berkelanjutan yang tidak hanya menunjang konektivitas, tetapi juga memperhatikan keselamatan masyarakat. Mengingat Kabupaten Pangandaran berada di kawasan rawan gempa, keberadaan jembatan dengan konstruksi tahan gempa menjadi nilai tambah dalam mendukung jalur transportasi dan wisata di wilayah selatan Jawa Barat.***