KABARPANGANDARAN – Konstruksi tunnel garam berbentuk terowongan dengan rangka bambu dan pada bagian bawah terdiri dari kolam garam beralaskan plastik geomembrane, kemudian bagian atasnya merupakan atap yang ditutupi plastik transparan dengan bahan LDPE yang membentuk setengah lingkaran.
Konstruksi Tunnel Garam ini merupakan salah satu tempat untuk memproduksi garam yang dikelola oleh Kelompok Cipta Rasa Garam di Dusun Madasari, Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran.
Petani Garam Kelompok Cipta Rasa Garam Desa Masawah Jumadi mengatakan garam ini diproduksi dengan menggunakan teknologi tunel, teknologi ini menggunakan kolam-kolam kecil yang ditutupi plastik untuk membantu produksi garam, selain praktis, garam yang dihasilkan juga putih bersih.
“Garamnya sangat putih bersih dan sudah dipasarkan sampai Bandung dan daerah di Jawa Barat,” katanya, Minggu, 9 April 2023.
Menurutnya dalam bertani garam ini, keberhasilan produksinya berdasarkan dari faktor cuaca bila sedang panas produksi garam akan sangat berhasil, seperti sekarang tadi sudah panen garam dam langsung di pasarkan.
“Kalau cuacanya tidak bersahabat,seperti cuaca dingin itu pasti akan mendapat hasil sedikit,” tuturnya.
Selanjutnya yang bagus itu bila semakin kencang angin yang tertiup maka akan mempercepat penguapan air laut, bila intensitas hujan tinggi sangat berdampak pada produktivitas proses pembuatan garam.
“Faktor yang paling pengaruh proses penguapan air laut itu curah hujan dengan intensitas tinggi,” lanjutnya.
Adanya program hibah tunnel garam dengan plastic geomembrane untuk produksi garam dari Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat menjadi Langkah awal untuk meningkatkan produktivitas kelompok petani garam.
Sebanyak 20 unit tunnel yang berukuran masing 4 x 21 meter ini diberikan kepada kelompok Ciptarasa Garam Madasari. Setiap unit tunnel dapat menghasilkan 8-12 ton setiap satu kali siklus produksi (30 hari).***






