KABAR PANGANDARAN – Impaksi gigi adalah istilah untuk gigi yang tidak bisa tumbuh sempurna sehingga tertanam di dalam gusi, baik sebagian maupun sepenuhnya. Kondisi ini cukup sering terjadi, terutama pada gigi bungsu, dan biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri pada awalnya. Namun, jika tidak ditangani, impaksi gigi bisa menyebabkan komplikasi.
Untuk memahami lebih lanjut, yuk simak penjelasan dari drg. Rani Septikasari, Sp.B.M.M, Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial, pada Selasa, 5 November 2024.
Menurut drg. Rani, impaksi gigi terjadi ketika gigi tidak memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh, sehingga tertanam di dalam gusi. Umumnya, ini dialami oleh gigi bungsu yang merupakan gigi terakhir yang tumbuh saat dewasa.
Apa Penyebab Impaksi Gigi?
Rahang terlalu kecil, sehingga tidak ada ruang cukup untuk gigi tumbuh.
Gigi tumbuh bengkok atau miring, sehingga tidak mampu menembus gusi dengan benar.
Posisi gigi lainnya tidak beraturan, menghalangi pertumbuhan gigi bungsu.
Gejala Impaksi Gigi
1. Gigi hanya muncul sebagian di permukaan gusi.
2. Nyeri pada rahang.
3. Sakit kepala berkepanjangan.
4. Gusi bengkak dan kemerahan di sekitar gigi yang terpendam.
5. Kesulitan membuka mulut.
6. Kelenjar getah bening di leher membengkak.
7. Nyeri saat menggigit terutama di area impaksi.
Jika gejala ini dirasakan, sebaiknya segera periksakan ke dokter gigi. Pemeriksaan rontgen gigi biasanya diperlukan untuk memastikan diagnosis impaksi.
Solusi Impaksi Gigi: Odontektomi
Menurut drg. Rani, jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya impaksi gigi, dokter biasanya akan merekomendasikan odontektomi, yaitu operasi pencabutan gigi impaksi.
“Tujuan tindakan ini adalah untuk mencegah terjadinya masalah gigi di masa depan,” ujar drg. Rani.
Konsultasikan ke Dokter Gigi Spesialis
Konsultasi lebih lanjut dengan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial di RSUD Pandega Pangandaran.
Jam Layanan:
Senin – Kamis: 07.00 – 11.00 WIB
Jumat: 07.00 – 10.00 WIB
Jaga kesehatan gigimu, Sahabat Pandega.***
