Berita  

Keong Macan Pangandaran Diminati Pasar Ekspor, Tembus Hongkong hingga Jerman

Proses Penyortiran Keong Macan Yang Baru Dibeli Dari Nelayan, Kamis,10 Juli 2025.(M Jerry/KP).

KABAR PANGANDARAN – Salah satu biota laut asal Pangandaran yang memiliki nilai ekonomi tinggi adalah keong macan. Selain diminati pasar lokal, keong macan kini menjadi komoditas ekspor yang rutin dikirim ke sejumlah negara seperti Hongkong, Singapura, hingga Jerman.

Adi Septian (30), seorang pengepul keong macan asal Dusun Parapat, Desa Pangandaran, menyebutkan bahwa keong ini memiliki tiga ukuran yang membedakan harga jualnya, yakni kecil, sedang, dan besar.

“Saya membeli langsung dari nelayan. Untuk ukuran kecil saya beli Rp 4.000 per kilogram, ukuran sedang Rp 10.000, dan ukuran besar bisa sampai Rp 13.000 per kilogram,” jelas Hadi, Rabu (9/7/2025).

Menurutnya, proses pembelian dan pengiriman disesuaikan dengan ukuran dan permintaan pasar. Untuk keong hidup berukuran sedang dan besar, setiap hari ia mengirimkan sekitar 10 bok yang setiap boknya 60 kilogram ke Jakarta. Dari sana, keong tersebut dikirim ke luar negeri, khususnya ke Hongkong dan Singapura.

“Sementara untuk pasar Jerman, biasanya mereka meminta daging keong yang sudah dikupas, bukan dalam kondisi utuh,” ungkap Hadi.

Adapun keong macan berukuran kecil biasanya direbus terlebih dahulu sebelum dikirim ke pemesan. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kualitas daging dan menghindari kerusakan selama pengiriman.

“Pengiriman tergantung permintaan. Untuk keong hidup dikirim setiap hari, begitu juga dengan yang sudah dikupas,” tambahnya.

Keong macan diketahui memiliki banyak manfaat, baik sebagai bahan konsumsi maupun bahan dasar untuk industri tertentu. Selain rasanya yang gurih, daging keong laut juga dikenal tinggi protein dan rendah lemak, menjadikannya alternatif pangan laut yang sehat.

Potensi keong macan asal Pangandaran ini membuktikan bahwa laut selatan Pangandaran Jawa Barat tidak hanya kaya panorama, tetapi juga menyimpan potensi ekonomi yang besar jika dikelola secara berkelanjutan.

Pemerintah daerah pun diharapkan dapat memberikan dukungan agar sektor ini berkembang dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat pesisir.***