KABAR PANGANDARAN – Pencarian korban kecelakaan olahraga terjun payung atas nama Widiasih hingga kini masih terus dilakukan oleh Tim SAR Gabungan. Upaya pencarian difokuskan dengan metode penyelaman di lokasi yang diduga sebagai titik jatuh korban, tepatnya pada koordinat 7°43’31.6″ Lintang Selatan dan 108°30’37.0″ Bujur Timur.
Komandan Tim Selam Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Jawa Barat, IPDA Ahmad Musoleh, S.Kom., S.H., M.H., menyampaikan bahwa upaya pencarian yang dilaksanakan pada hari ini belum membuahkan hasil. Hal tersebut disebabkan oleh kondisi cuaca yang kurang mendukung.
“Kondisi cuaca tidak mendukung, hujan disertai mendung gelap, serta jarak pandang di dasar laut sangat terbatas,” ujar IPDA Ahmad Musoleh. Ia menjelaskan, visibilitas di bawah laut hanya sekitar 15 sentimeter, sehingga menyulitkan tim penyelam dalam melakukan pencarian secara optimal.
Sementara itu, perwakilan penyelam dari Duck Dive, Hendra, mengatakan bahwa pencarian dengan metode penyelaman telah dilakukan sebanyak dua kali ke dasar laut. Penyelaman pertama dilakukan pada kedalaman 9 meter dengan durasi 18 menit, sedangkan penyelaman kedua dilakukan pada kedalaman 6 meter selama 16 menit.
“Penyelaman dilakukan dua kali, namun kondisi perairan sangat keruh,” ungkap Hendra. Ia menambahkan bahwa minimnya visibilitas di bawah laut menjadi kendala utama bagi tim penyelam dalam melakukan penyisiran area pencarian.
Dengan mempertimbangkan faktor keselamatan personel, Tim SAR Gabungan memutuskan untuk menghentikan sementara operasi pencarian. Pencarian direncanakan akan dilanjutkan kembali pada Kamis, 1 Januari 2026, dengan menyesuaikan kondisi cuaca dan perairan.
Hingga berita ini diturunkan, korban kecelakaan terjun payung tersebut masih belum ditemukan.






