Berita  

Peringati Hari Bidan Internasional, RSUD Pandega Tegaskan Komitmen pada Layanan Ibu dan Anak

RSUD Pandega Pangandaran Peringati Hari Bidan Sedunia Setiap Tanggal 5 Mei.(Tangkapan Layar Instagram RSUD Pandega).

KABAR PANGANDARAN – Setiap tanggal 5 Mei, dunia memperingati Hari Bidan Internasional sebagai bentuk penghargaan terhadap dedikasi dan peran penting bidan dalam sistem kesehatan global. Tahun 2025 ini, peringatan tersebut mengusung tema “Bidan: Kunci di Setiap Krisis”, yang menyoroti kontribusi penting para bidan dalam menangani tantangan kesehatan, khususnya saat krisis seperti pandemi, konflik, atau bencana alam.

Sebagai bagian dari sistem pelayanan kesehatan di daerah, RSUD Pandega Pangandaran turut ambil bagian dalam peringatan ini dengan menyelenggarakan serangkaian kegiatan edukatif dan partisipatif. Direktur RSUD Pandega, Dr. dr. Hj. Titi Sutiamah, MM, menyampaikan bahwa peran bidan sangat vital dalam memastikan keselamatan ibu dan bayi, terutama dalam situasi darurat yang membutuhkan penanganan cepat dan tepat.

“Bidan kami dilatih untuk memberikan perawatan yang berkualitas dalam berbagai kondisi, termasuk saat terjadi krisis. Mereka tidak hanya menguasai keterampilan medis, tetapi juga memiliki kemampuan manajemen krisis yang sangat penting dalam situasi genting,” ujar Titi.

Ia menambahkan, selain menjalankan fungsi medis, bidan juga memiliki peran sebagai pendamping emosional serta edukator bagi ibu hamil dan keluarganya. Di masa pandemi atau ketika terjadi bencana, bidan menjadi garda terdepan untuk memastikan bahwa perawatan prenatal dan pasca kelahiran tetap berjalan.

Dalam rangka memperingati Hari Bidan Internasional, RSUD Pandega mengadakan seminar dan diskusi panel yang melibatkan para bidan serta tenaga kesehatan lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memperbarui pengetahuan mengenai praktik terbaik dalam pelayanan maternal dan neonatal, serta mempererat kerja sama antar tenaga medis di berbagai lini.

“Melalui seminar ini, para peserta dapat saling berbagi pengalaman dan strategi, khususnya dalam menghadapi tantangan pelayanan kesehatan di tengah krisis. Kolaborasi ini sangat penting demi menjaga kualitas layanan,” tutur Titi.

Selain kegiatan ilmiah, RSUD Pandega juga menggelar kampanye kesehatan yang mengajak masyarakat untuk lebih memahami pentingnya perawatan kesehatan reproduksi. Dalam kampanye tersebut, para bidan memberikan edukasi seputar pentingnya perawatan prenatal, deteksi dini komplikasi kehamilan, serta peran keluarga dalam mendukung kesehatan ibu dan anak.

Peringatan ini menjadi momentum untuk mengangkat kembali peran strategis bidan sebagai pilar dalam sistem kesehatan yang tangguh. Keberadaan mereka di garis depan layanan kesehatan, khususnya di daerah-daerah dengan keterbatasan sumber daya, menjadikan profesi ini sebagai ujung tombak dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

RSUD Pandega Pangandaran menegaskan komitmennya untuk terus mendukung, melatih, dan memberdayakan para bidan sebagai bagian dari strategi peningkatan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Pangandaran.

“Peringatan ini bukan hanya bentuk apresiasi, tapi juga pengingat bahwa bidan adalah garda depan kesehatan yang tak tergantikan, terutama dalam masa-masa penuh tantangan,” tutup Titi.***