PANGANDARAN- Senin, 12 Desember 2022. Yanti Nurdiyanti, Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama (STITNU) Al Farabi Pangandaran desiminasikan kurikulum Mutsalasah. Seratus guru ngaji dari perwakilan kecamatan di Kab. Pangandaran turut hadir pada acara desiminasi kurikulum Mutsalasah di Taman Sagati Margacinta.
Hadir pada kegiatan tersebut, Wakil Bupati Pangandaran Ujang Endin Indrawan; Kepala Kantor Kementerian Agama Pangandaran, Dr. Badruzzaman; Bidang Ahli Akademik Kopertais II Jawa Barat, Dr. Ramdani Wahyu Sururie; serta Ketua STIT NU AL Farabi Pangandaran, Drs. Asep Saepurrohman. M. M.
Yanti Nurdiyanti adalah satu dari 23 penerima bantuan pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Metodologi KUM (Kemitraan Universitas Masyarakat) di seluruh Indonesia yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia. Adapun tema yang diusung oleh Yanti adalah “Model Kurikulum Mutsalatsah dalam Optimalisasi Program Maghrib Mengaji di Kabupaten Pangandaran“.
Urgensi Kurikulum Mustasalah
Wakil Bupati Pangandaran, Ujang Ending Indrawan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan Optimalisasi Maghrib Mengaji membantu pemerintah dalam memperkuat karakter generasi dari segi agama sambut Ujang Ending. Ia berharap, terobosan ini dapat dijalankan oleh seluruh lapisan masyarakat dengan pengawalan dari dinas dan atau steakholder terkait.
Alasan Yanti mengangkat topik ini adalah Kabupaten Pangandaran belum memiliki pedoman pelaksanaan maghrib mengaji. Sehingga, konsep dan integrasi keilmuan dan administrasi sulit untuk diwujudkan. Harapannya, laporan tahunan Dewan Mesjid Indonesia Kabupaten Pangandaran tahun 2020, yang menerangkan hanya 42% mesjid saja yang konsisten melaksanakan program maghrib mengaji dapat optimal diangka 100%, karena materi Pendidikan Agama Islam di pendidikan formal, non-formal dan masyarakat tersingkronisasi.