KABAR PANGANDARAN – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran Nasional 2025, RSUD Pandega Pangandaran menggelar berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Mengusung tema “Mengubah Pola Pikir: Berdayakan Diri Anda untuk Mewujudkan Perawatan Telinga”, kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi mengenai pencegahan serta perawatan yang tepat guna menjaga kesehatan indera pendengaran.
Pentingnya Kesadaran Masyarakat
Gangguan pendengaran sering kali diabaikan, padahal dampaknya bisa sangat luas, mulai dari kesulitan komunikasi hingga gangguan psikologis.
Data WHO mencatat bahwa sekitar 430 juta orang di dunia mengalami gangguan pendengaran yang membutuhkan rehabilitasi. Angka ini cukup signifikan di Indonesia, terutama di daerah dengan akses layanan kesehatan terbatas.
Sebagai bentuk kepedulian, RSUD Pandega mengadakan pemeriksaan kesehatan telinga gratis bagi masyarakat.
Kepala Bagian THT RSUD Pandega Pangandaran, Dr. Anisa Rahmawati, Sp.THT-KL, menekankan pentingnya perubahan pola pikir dalam menjaga kesehatan telinga.
“Banyak orang masih mengabaikan kesehatan telinga dan pendengaran. Padahal, dengan deteksi dini dan perawatan yang tepat, kita bisa mencegah berbagai komplikasi serius. Kami berharap masyarakat lebih sadar dan proaktif dalam menjaga kesehatan,” kata Anisa.
Ratusan Warga Antusias Ikuti Pemeriksaan
Kegiatan ini disambut antusias oleh ratusan warga dari berbagai usia. Selain pemeriksaan gratis, peserta juga mendapat konsultasi dengan dokter spesialis THT, penyuluhan cara membersihkan telinga yang benar, serta booklet informatif mengenai pencegahan gangguan pendengaran.
Tema “Mengubah Pola Pikir” menjadi fokus utama kampanye tahun ini. Salah satu kebiasaan yang masih banyak dilakukan masyarakat adalah membersihkan telinga dengan cotton bud, padahal cara ini justru bisa menyebabkan kotoran terdorong lebih dalam dan berisiko merusak gendang telinga.
“Kami ingin masyarakat meninggalkan kebiasaan yang salah dalam merawat telinga. Jika merasa ada masalah, lebih baik berkonsultasi dengan tenaga medis daripada mencoba membersihkan sendiri dengan benda yang tidak aman,” terangnya.
Lindungi Telinga dari Paparan Bising
Selain edukasi tentang kebersihan telinga, RSUD Pandega juga mengingatkan masyarakat akan bahaya paparan suara bising, terutama bagi pekerja di industri konstruksi dan hiburan. Penggunaan ear protector atau ear plug dianjurkan sebagai langkah perlindungan sederhana namun efektif.
Kepala Dinas Kesehatan Pangandaran, Yadi Sukmayadi yang turut hadir dalam acara tersebut mengapresiasi inisiatif RSUD Pandega.
“Kami mendukung penuh upaya RSUD Pandega dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan telinga. Ini sejalan dengan program pemerintah dalam menekan angka gangguan pendengaran di Indonesia,” kata Yadi.
Ajakan untuk Peduli Kesehatan Telinga
Peringatan Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran Nasional ini diharapkan tidak hanya menjadi seremonial. Tetapi juga mendorong perubahan nyata dalam perilaku masyarakat terhadap kesehatan telinga.
RSUD Pandega mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan telinga dan pendengaran. Dengan perubahan pola pikir dan langkah preventif yang tepat, gangguan pendengaran bisa dicegah demi kualitas hidup yang lebih baik.






