Berita  

Tokoh Masyarakat Batukaras Sampaikan Surat Terbuka kepada Gubernur Jabar Terkait Abrasi dan Pembangunan Kolam Labuh

Kondisi depan TPI Sanghiangkalang Pantai Batukaras yang terkena abrasi air laut,Sabtu,09 Agustus 2025.(M Jerry/KP).

KABAR PANGANDARAN – Ade Rukanda Koswara, salah satu tokoh masyarakat Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, sekaligus pengurus KUD Minarasa, menyampaikan surat terbuka kepada Gubernur Jawa Barat H. Dedi Mulyadi terkait kondisi abrasi di Pantai Batukaras dan rencana pembangunan kolam labuh untuk nelayan.

Dalam suratnya, Ade menjelaskan bahwa KUD Minarasa mengelola dua unit pelelangan ikan di wilayah Batukaras sejak 1986. Pelelangan ini berdiri di area Pantai Sanghiangkalang dengan luas sekitar dua hektare, yang merupakan aset Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan sudah bersertifikat. Lahan tersebut direncanakan akan dibangun kolam labuh dan fasilitas pendukung oleh Pemprov Jabar, rencana yang telah ada sejak era Gubernur Ahmad Heryawan.

Kondisi Terkini Didepan TPI Sanghiangkalang Pantai Batukaras, Selasa,12 Agustus 2025.(Tangkapan Layar/Istimewa).

Menurut data, Batukaras memiliki sekitar 600 nelayan tetap dengan 400 perahu, serta 300 nelayan pendatang dengan 150 perahu. Produksi ikan rata-rata mencapai 900 ton per tahun, dengan nilai ekonomi sekitar Rp17,5 miliar dan kontribusi PAD 3,5% atau sekitar Rp612,5 juta per tahun kepada Pemkab Pangandaran.

Namun, Abrasi pantai menjadi ancaman serius. Ade menuturkan, setiap tahun garis pantai terkikis sekitar lima meter, menyebabkan pohon tumbang dan nelayan kesulitan menyimpan perahu di tepi pantai, terutama saat air pasang. Bahkan, beberapa perahu kini disimpan di halaman pelelangan ikan dan sebagian terpaksa ditempatkan di jalan umum, mengganggu lalu lintas wisata.

“Kondisi ini bila dibiarkan setahun lagi, bangunan pelelangan ikan milik Pemprov Jabar pun bisa rusak akibat terjangan ombak,” tulis Ade dalam suratnya.

Ia juga menyoroti titik abrasi parah di 700 meter utara pelelangan ikan, di mana jalan aspal sudah tergerus air laut. Situasi ini mengancam akses menuju destinasi wisata Batukaras, yang terkenal akan pantainya yang indah dan menjadi penopang perekonomian daerah melalui sektor perikanan dan pariwisata.

Ade berharap pembangunan kolam labuh oleh Pemprov Jabar dapat segera direalisasikan, disertai pembangunan penahan abrasi sepanjang pantai oleh pihak terkait, seperti halnya penataan di Pantai Timur Pangandaran atau proyek di Karang Tirta.

“Ini bukan sekadar keinginan warga nelayan atau pelaku wisata Batukaras, tetapi kebutuhan mendesak. Jika tidak segera ditangani, Pantai Batukaras bisa habis terkikis laut,” tegasnya.

Dalam penutup suratnya, Ade menyampaikan harapan besar kepada Gubernur H. Dedi Mulyadi untuk menindaklanjuti persoalan ini. “Kami percaya Bapak mau menerima masukan dari warga Batukaras demi kemaslahatan bersama,” pungkasnya.