KABARPANGANDARAN – Perdana ternyata salah satu tanaman biji-bijian atau dikenal dengan sebutan Jali Jali khususnya di Indonesia yang disebut Tanaman Hanjeli bisa dijadikan makanan pengganti beras, dan ini ide kreatif Ina (55) warga Dusun Parapat Desa/Kecamatan/Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Ina sendiri telah berhasil memproduksi bahan mentah hanjeli untuk dijual seperti bahan baku rengginang hanjeli dan tape hanjeli, hal ini disampaikan saat kegiatan Lomba Inovasi Menu Berbasis Pangan Lokal yang digelar DPC PDI Perjuangan Pangandaran, Minggu, 18 September 2022.
Sebagai inovasi, untuk Tim TP PKK Kecamatan Pangandaran, Ina juga memproduksi nasi liwet hanjeli dengan harga Rp250.000 per porsi untuk makan 5 orang.
Selain itu, Ina juga memproduksi Cream Soup Hanjeli sebagai makanan pokok bayi lima tahun (Balita) dengan harga satu porsi Rp30.000. Untuk sehari dengan porsi makan tiga kali sehari.
“Hanjeli ini kaya akan protein dan kalsium, kandungan gizi biji dalam 100 gram yaitu protein 11,0 gram, kalsium 21,3 gram, posfor 17,5 gram dan karbohidrat 51,0 gram,” katanya.
Tanaman biji-bijian ini berasal dari ordo Glumifora dan famili Poaceae yang berbentuk rumpun setahun dengan batang yang tegak dan besar, ternyata tanaman hanjeli ini ditanam di Desa Kalijati Kabupaten Pangandaran merupakan varietas yang memiliki biji yang dapat dimakan dan dijadikan sumber karbohidrat dan obat.
“Hasil panen kami jual ke Bandung sebagai bahan baku olahan makanan ke pabrikan besar. Harga jual hanjeli yang siap pakai sebagai bahan baku olahan makanan Rp22.000/kg,” kata Ina kepada media.
Menurutnya penanaman di lahan seluas 2.800 meter persegi atau 2 bata menghasilkan setiap kali panen rata rata 2 kwintal dan ditanam dilahan kering sampai panen 3 bulan lamanya sejak masa tanam.
“Hanjeli yang semula merupakan tanaman gulma atau pengganggu tanaman lain bisa dimanfaatkan jadi pengganti pangan alternatif,” tuturnya.
Dirinya menambahkan tanaman hanjeli ini berasal dari Asia Timur dan Malaya dan kini telah tersebar ke berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia.
“Kami bersama Tim TP PKK Kecamatan Pangandaran konsisten mengembangkan tanaman hanjeli,” tambahnya.***