bjb
Berita  

Bunda Belajar Mitigasi Tingkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat

PARIGI, (KAPOL).-Kabupaten Pangandaran merupakan daerah yang termasuk rawan bencana apabila dikaitkan dengan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Skornya  sebesar 215,20 berada di peringkat ke-16 untuk tingkat Nasional dan peringkat ke-5 untuk tingkat Provinsi Jawa Barat.

Dan secara umum, terdapat 8 jenis  ancaman bencana yang  berpotensi terjadi di Kabupaten Pangandaran meliputi Tsunami, Gempa Bumi, Banjir, Longsor, Angin Puting Beliung, Kebakaran, Kekeringan dan Wabah Penyakit / KLB.

Manager Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penanggulangan Bencana Kab Pangandaran, Nana Sukarna mengatakan, menurut Undang Undang  Nomor 21 tahun 2012, merupakan awal berdirinya Daerah Otonomi Baru yaitu Kabupaten Pangandaran memiliki luas 1.010 km2  terdiri dari  10 kecamatan dan 93 desa.

Sedangkan TP PKK baik Kabupaten, Kecamatan dan Desa, kata Nana, merupakan mitra kerja Pemerintah Kabupaten Pangandaran sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Mayarakat Melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga.

“Bahwa PKK merupakan mitra kerja Pemerintah, yang sangat sinergi dengan 10 program pokok Gerakan PKK,” ujarnya, Jumat 2 Pebruari 2018.

Nana menjelaskan, dari ke 10 program pokok gerakan PKK yakni penghayatan dan pengamalan pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup dan perencanaan sehat.

Ada pun maksud dari pelatihan ini lanjut Nana, adalah untuk meningkatkan pemahaman risiko bencana dan penanggulangan bencana yang dikemas dalam latihan kesiapsiagaan bencana dengan metoda andragogi (cara belajar orang dewasa.

“Tujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, meningkatkan sinergitas pemerintah dan PKK selaku mitra kerja dalam proses penanggulangan bencana, menciptakan anggota PKK menjadi agen terdepan membentuk masyarakat yang tangguh menghadapi bencana,” jelasnya.

Bunda belajar Mitigasi salah satu cara dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam di Pangandaran.(Agus Kusnadi)***