Berita  

Bupati Jeje Wiradinata Akan Hadiri Peringatan Ulang Tahun Ke 62 Pemuda Pancasila Di Pangandaran

PANGANDARAN-Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kabupaten Pangandaran akan menyelenggarakan peringatan Hari Ulang Tahun Pemuda Pancasila yang ke 62 dan rencananya akan di hadiri Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Rabu, 28 Oktober 2021 bertempat di halaman Sekretariat MPC Pemuda Pancasila Pangandaran blok Pasar Wisata Pananjung dengan mentaati Protokol Kesehatan.

Sejarah Pemuda Pancasila

Mengutip dari situs resmi BPK MPN Pemuda Pancasila , Selasa, 27 Oktober 2021 bahwa Organisasi Pemuda Pancasila dideklarasikan berdirinya pada 28 Oktober l959 di Jakarta Adalah Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) yang membidani kelahiran organisasi tersebut. IPKI merupakan sayap politik dari para petinggi militer yang masih aktif dalam kedinasan.

Tokoh-tokoh pendirinya adalah A.Yani, AHNasution, Gatot Subroto dan masih banyak lagi. Mereka tidak dapat langsung bermain di kancah politik, karena memang undang-undang melarang militer aktif melakukan kegiatan politik praktis.

IPKI dilahirkan guna mengemban tugas mulia yakni melindungi NKRI dari bahaya bahaya laten komunis yang kala itu dimotori oleh PKI.

Setiap gerakan PKI selalu dikontrol dan dibayang-bayangi oleh IPKI. Ketika PKI melakukan manuver politik dengan mewujudkan organisasi Pemuda Rakyat, dengan sigap IPKI mewujudkan organisasi Pemuda Pancasila pada 28 Oktober l959.

Sejak awal berdirinya, Pemuda Pancasila tidak pernah sepi dari gerakan untuk menjaga dan menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Ketika Pancasila dalam ancaman dan hendak dirongrong oleh Barisan Pemuda Rakyat beserta kekuatan PKI, dengan sigap kader-kader Pemuda Pancasila tampil sebagai pelindung penyelamat.

Tahun l965 ketika PKI gencar menelusup di dalam mengirimkan kehidupan masyarakat, kerap berhadapan secara fisik dengan anggota Pemuda Pancasila.

Sejarah mencatat beberapa kali terjadi bentrokan fisik yang merupakan anggota organisasi dari kedua belah pihak.

Peristiwa gugurnya kader-kader Pemuda Pancasila itu dicatat sebagai peristiwa kepahlawanan yang dijadikan semangat semangat dalam mendirikan panji-panji organisasi.

Menatap Masa Depan

Sejak berdiri hingga usianya yang kurang lebih setengah abad ini, organisasi Pemuda Pancasila berhasil melewati tiga masa sistem pemerintahan, yakni era Orde Lama, era Orde Baru, dan era Orde Reformasi kini. Jika dahulu Pemuda Pancasila dijadikan tangan panjang untuk merambah dunia politik, kini kondisinya berbeda.

Dalam Mubes VII tahun 2001 di Wisma Kinasih Bogor, memutuskan bahwa Pemuda Pancasila tidak akan lagi berbentuk OKP namun berubah menjadi Ormas yang bebas dari segala bentuk permainan politik praktis.

Dengan keputusan ini maka induk organisasi mencanangkan suatu kebijakan, para kader Pemuda Pancasila ada di mana-mana tapi tidak ke mana-mana dengan jumlah anggota kurang lebih 7.000.000 anggota militan.

Arah kegiatan lebih dititikberatkan untuk bergerak di sektor kegiatan sosial kemasyarakatan yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat hingga ke tingkat dasar.

Jutaan anggota Pemuda Pancasila yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, eksis dalam dinamika organisasi di tingkat nasional, provinsi, kota/kabupaten, kecamatan, hingga kader di kelurahan sebagai akar rumput atau basis massa terbawah.

Mereka terwadahi dalam organiasi yang solid, dengan keunikan unsur keragaman : pendidikan, sosial ekonomi, usia, suku ,dan agama. Mulai dari preman hingga eksekutif eksekutif, legislatif, pengusaha, tokoh agama, tokoh pendidikan, semuanya berpadu dalam wadah organisasi Pemuda Pancasila.

Berani melakukan Perubahan

Ke depan Pemuda Pancasila harus berani melakukan perubahan dan tidak takut akan perubahan artinya bahwa Pemuda Pancasila yang sebelumnya identik dengan mengejar ketertinggalan (otot) harus berubah dengan otak (pikiran), ide-ide dan strategi-strategi yang cemerlang dalam menjalankan fungsi organisasi sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat dalam segala aspek kehidupan, menjadikan PP yang solid, dan PP menjadi mitra kerja oleh semua komponen baik Pemerintah maupun Swasta dengan saling memberikan manfaat atau timbal balik.

Dalam bidang politik pun, Pemuda Pancasila dan akan ikut berperan serta bertanggung jawab dalam membangun bangsa dan negara dengan mendukung secara penuh para kader-kadernya yang berada diberbagai partai politik dan yang berjuang untuk menjadi anggota legislatif maupun eksekutif dalam mengentaskan gerakan, Pemuda Pancasila akan ikut juga melibatkan pemerintah dan pengusaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Dengan semboyan “Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang” Pemuda Pancasila harus siap dan tidak akan surut dengan perubahan-perubahan yang terjadi baik itu perubahan zaman, politik, sistem pemerintahan, kebijakan pemerintah, maupun kemerdekaan pimpinan nasional (suksesi) sekalipun.

Dalam menyikapi ini semua maka Pemuda Pancasila akan memperbanyak Lembaga-lembaga yang dapat berinteraksi langsung dalam naungannya antara lain adalah Lembaga Hukum (LPPH), Lembaga Bela Negara (Koti Mahatidana), Lembaga Perempuan (Srikandi), Lembaga Pelajar dan Mahasiswa (Sapma) , Koperasi, Lembaga Buruh dan Lembaga-lembaga lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan dimasyarakat.

Jangan pernah sekali kali kami bertanya apa yang pemuda pancasila dapat berikan, tapi tanyalah apa yang dapat kita berikan kepada pemuda pancasila.

Pemuda Pancasila ke depan akan mendapat dari masyarakat dan disegani bukan untuk ditakuti sekaligus mengubah citra negatif terhadap PP, hal ini juga dapat dirasakan serta manfaat organisasi oleh para kader dan anggotanya.

Ikrar Pemuda Pancasila :
1. Bertanah Air satu, Tanah Air Indonesia
2. Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia
3. Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia
4. Berideologi satu, Ideologi Pancasila

SEKALI LAYAR TERKEMBANG SURUT KITA BERPANTANG
PANCASILA ABADI !!!

(Sumber BPK MPN Pemuda Pancasila).