bjb
Berita  

DI Kampung My Darling, Warga Ubah Sampah Jadi Indah

CILAWU, (KAPOL).-Warga dikawasan Perkebunan Teh PTP Nusantara VIII Dayeuhmanggung, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, sepakat untuk mengganti nama Kampung yang lebih kreatif. Nama Kampung tersebut terkesan unik dan menarik. Seperti Kampung My Darling yang mengandung arti Kampung Masyarakat Sadar Lingkungan.

Di Kampung ini seluruh warga mengubah tatanan rumah dan halaman dengan berbagai tanaman dan bunga agar lebih indah. Dan lingkunganya pun ditata dengan memamfaatkan beragam barang bekas menjadi lebih menarik. Bahkan terpasang gapura bertuliskan selamat datang di Kampung My Darling sebuah kampung yang berada di kaki gunung Cikuray.

Menurut warga, sebelumnya Kampung ini adalah Kampung Batako. Namun sejak tiga bulan lalu seluruh warga dan aparat setempat sepakat untuk mengubah nama Kampung secara resmi menjadi Kampung My Darling. Unik dan menarik karena nama ini mengandung arti, yakni masyarakat sadar lingkungan.

“Sesuai namanya kesadaran warga untuk menjaga dan menata lingkungan sangat tinggi. Setiap warga menata rumah dan halamannya dengan beragam tanaman dan bunga. Mereka pun membuat tanaman obat keluarga atau toga” kata Ade Mastur salah seorang warga.

Bahkan ada warga memamfaatkan barang bekas menjadi pot bunga dengan bentuk menarik bernilai seni tinggi dan di setiap depan rumah warga juga tersedia tempat sampah dengan dua jenis organik dan non organik.

Tidak hanya itu, halaman rumah dipercantik dinding depan rumah dilukis dengan gambar-gambar pemandangan membuat kolam ikan lengkap dengan aksesoris mainan replika orang yang sedang memancing.

Menurut Ade, dalam program my darling ini mengambil tema azas manfaat. Jadi memanfaatkan limbah di dalam rumah tangga untuk menjadi kompos, atau limbah kaleng cat jadi pot bunga dan memanfaatkan limbah bambu jadi kincir air.

“Kalau tanaman sayuran membantu ekonomi rumah tangga jadi ga usah beli ke warung dan memanfaatkan tanaman obat keluarga yang ada,” ujarnya.

Adapun yang menggagas berdirinya Kampung My Darling ini, kata Ade, adalah Perkebunan Teh Dayeuhmanggung.

“Beliau sengaja ingin merubah pola hidup masyarakat warga lokal dan karyawan yang tinggal di Kampung My Darling untuk senantiasa menjaga lingkungannya dengan menggali kreatifitas warga sendiri. Sehingga memikat masyarakat lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, Adm. Perkebunan Teh Dayeuhmanggung, Asep Budi Jatnika menjelaskan, konsep ini diharapkan lingkungan ini memanfaatkan barang bekas apapun, jadi tidak menjadikan itu sampah tapi memanfaatkan menjadi pot bunga atau tempat sampah atau untuk kursi tempat duduk.

“Jangan sampah barang bekas ini tidak jadi manfaat tapi manfaat untuk mereka, semua masyarakat mencintai lingkungan,” katanya.

Menurut Asep, Kampung My Darling ini dihuni oleh 120 Kepala Keluarga yang terdiri dari 283 jiwa. Dan Kampung ini dibagi menjadi empat wilayah Rukun Tetangga (RT).Selain mengubah tatanan rumah dan lingkungan, warga bertujuan ingin menjadikan kampung ini sebagai kampung wisata dan edukasi. (Dindin Herdiana)***