bjb
Berita  

Ferdiansyah, Garut Dituntut Kembangkan Wisata Berbasis Budaya

GARUT, (KAPOL).- Destinasi wisata yang ada di Kabupaten Garut sebagian besar belum terintegrasi dengan kegiatan kesenian, dan kebudayaan khas Garut.

Seiring berkembangnya sektor wisata di Indonesia khususnya seperti di daerah lain yang kini tren dengan wisata berbasis budaya.

Maka, Kabupaten Garut juga dituntut harus mampu memberi warna khas seni dan budaya pada sektor destinasi wisata lokal.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah, ketika menghadiri kegiatan bimbingan teknis destinasi wisata berbasis budaya di aula Fave Hotel, Kamis (15/3).

Ia mengatakan, Kabupaten Garut memang harus segera membangun pariwisata yang terintegrasi dengan seni dan budaya khas Garut atau aktraksi budaya.

“Bisa dibilang agak memaksa Pemda terkait harus adanya satu budaya asli Garut yang bisa ditetapkan untuk menjadi daya tarik wisatawan,” katanya.

Karena suka tidak suka, kata dia, tren wisatawan yang datang ke destinasi wisata menginginkan pertunjukan atau atraksi berbasis budaya yang juga memiliki nilai historis khas daerah.

“Garut, punya banyak potensi yang harus dimanfaatkan, karena kalau dicermati kegiatan budaya ada tapi tidak terintegrasi, makanya ini perlu pengintegrasian wisata budaya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Kab. Garut, Budi Gan Gan menyebutkan, dari sejumlah potensi destinasi wisata yang ada, mayoritas tempat wisata memang ditargetkan untuk terintegrasi dengan kesenian dan kebudayaan khas Garut.

“Saat ini dari ratusan potensi kesenian dan kebudayaan di Garut, kita coba breakdown menjadi 22 kesenian khas Garut yang akan coba diintegrasikan dengan destinasi wisata Garut,” ujarnya.

Ia menjelaskan, ke 22 kesenian khas Garut itu misalnya kesenian Lais, Pentas Domba,Gegel Jubleg, dan banyak lainnya bisa disajikan di suatu tempat satu atau beberapa kali dalam setiap bulannya.

“Seperti kalau ke bali berwisata itu sudah disuguhi atraksi wisata kesenian, hal itu biasanya sudah satu paket,” kata Budi.

Dikatakan, pengintegrasian tempat wisata dengan seni budaya menjadi prioritas pembangunan wisata budaya unggulan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Garut.

Secara bertahap hingga 2020, ditargetkan minimal 12 kegiatan kesenian budaya bisa digelar terintegrasi denganbeberapa destinasi wisata yang ada.

“Kalau ini berjalan saya yakin akan berdampak luas, seniman bisa hidup, wisatawan yang datang bisa lebih dimanjakan dengan sajian seni dan budaya khas Garut ketika berwisata di sejumlah destinasi wisata unggulan Garut,” tuturnya.

Tahun lalu wisatawan yang datang ke Garut ada 2,7 Juta orang sudah melebihi target.

Pada 2018, ditargetkan lebih dari itu dan dirinya optimis apalagi dengan program pengintegrasian wisata dengan budaya. (Dindin Herdiana)***