Bulan September Berikan Harga Istimewa
GARUT, (KAPOL).- Kampung Sampireun Resort & Spa kini menginjak ke-18. Pada usia menuju kedewasaan itu, Kampung Sampireun yang mulai Beroperasi pada bulan Januari 1999 hingga kini masih tetap mengusung sentuhan desa tradisional Sunda.
Sampireun yang diambil dari bahasa Sunda yang artinya “tempat untuk singgah” itu terletak di kawasan Jalan Raya Samarang Kamojang KM 4, Garut, Jawa Barat, Indonesia tetap mengedepankan keramahan dan adat budaya urang Sunda.
Suasana pedesaan yang begitu asri dengan alunan gemercik air pegunungan yang bening dan panorama alam yang begitu akrab siap memanjakan pengunjung dan wisatawan. Di kawasan tersebut juga pengunjung bisa menikmati kebun bambu yang memberikan nuansa dingin romantis serta tenang ketika angin berhembus.
Dalam rangkaian milangkala kali ini, pengelola dan manajemen Sampireun lebih mengedepankan pererat tali silaturahmi. Baik bagi rekan kerja, relasi dan pengunjung, demikian diungkapkan General Manager Kampung Sampireun, Arif Iskandar didampingi Senior Sales Manajer Ipin Arifin usai murak tumpeng, Senin (4/9/2017).
Diungkapkannya, selain menyajikan pengalaman menginap yang unik dengan bungalow-bungalow mewah yang dibangun di atas danau. Sisediakan juga kano pribadi untuk menjelajah area resort yang berada di ketinggian 1000 mdpl ini. Menurutnya, kepada pengunjung maupun wisatawan dan agen jangan segan-segan untuk menanyakan mengenai harga. Pihaknya siap membantu dengan program-program khusus.
“Dalam rangkaian kegiatan milangkala kali ini, kita mengajak travel dari Bandung, Jakarta dan Cirebon serta Garut untuk bisa berbahagia bersama. Selain itu, bakti sosial dengan menyantuni anak yatim juga peduli sosial lainnya. Yang paling menarik dan spesial adalah harga promo selama september, pengunjung hanya dikenakan biaya 18 persen saja dari harga biasanya,” katanya.
Ditambahkannya, sesi awal kedatanga tamu, pihak pengelola memberikan sajian helaran budaya dan tradisi serta kaulinan sunda. Selain ada jamuan “Welcome Drink” berupa “Bajigur” yaitu minuman tradisional yang terbuat dari Santan, Gula Merah, dan Daun Pandan.
“Untuk selanjutnya silahkan pengunjung datang dan nikmati sensasinya pedesaan dengan alunan atau hariring musik sunda ala Kampung Sampireun,” ungkapnya.
Sementara kegiatan milangkala diisi dengan permainan tangkap belut, balap dayung, bakiak cross, kalulinan budak dan berjalan pada tali diatas kolam. (Erwin RW).