KABAR PANGANDARAN – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) Republik Indonesia melaksanakan verifikasi hybrid terhadap pelaksanaan Program Kabupaten Layak Anak (KLA) di Kabupaten Pangandaran pada Rabu, 7 Mei 2025.
Kegiatan ini berlangsung secara virtual dari gedung DPRD Kabupaten Pangandaran, melibatkan jajaran pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait.
Verifikasi tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, di antaranya Wakil Bupati Pangandaran Ino Darsono selaku Pembina Tim Satuan Gugus Tugas KLA, Sekretaris Daerah Kusdiana selaku Ketua Tim Satgas KLA, Ketua TP PKK Kabupaten Yuli Nurprapti, Kepala Bappeda Dindin Solehudin, Kadis KB Agus Maliana, Sekretaris DPRD Heri Guntari, serta perwakilan dari seluruh SKPD, Camat, Kepala Desa, Unit PPA Polres Pangandaran dan Ketua APSAI Pangandaran. Kepala Dinas P3AKB Provinsi Jawa Barat Siska Gerfianti turut hadir melalui perwakilan.
Bupati Pangandaran Citra Pitriyami yang sedang menghadiri Musrenbang tingkat Provinsi Jawa Barat di Cirebon, menyampaikan sambutan secara virtual. Ia menegaskan bahwa kebijakan daerah harus mencerminkan komitmen terhadap keberhasilan generasi penerus bangsa.
“Keberhasilan generasi penerus sangat penting, oleh karena itu dibutuhkan langkah sistematik yang diawali dengan evaluasi dan regulasi yang menyeluruh,” ujarnya.
Dalam sesi verifikasi, tim dari Kementerian PPPA mendengarkan pemaparan mengenai capaian program KLA yang telah dilaksanakan di Kabupaten Pangandaran. Program tersebut dibagi dalam lima klaster utama yang menjadi indikator penilaian.
Sekda Kusdiana memaparkan perkembangan pembangunan daerah, termasuk sektor infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan penataan destinasi wisata. Ia juga menyoroti bahwa seluruh 93 desa di Kabupaten Pangandaran kini telah berstatus sebagai Desa Mandiri.
Meski sejumlah capaian telah diraih, tim verifikator dari Kementerian PPPA mencatat beberapa kekurangan, khususnya dalam hal dokumentasi sebagai bagian dari syarat penilaian.
“Verifikasi lapangan dilakukan sejak pagi hingga sore hari ini, dan masih akan disempurnakan selama dua hari ke depan. Evident-evident yang masih kurang akan kami lengkapi,” ujar Kusdiana dalam wawancara usai kegiatan.
Ia menyebutkan bahwa berdasarkan penilaian mandiri, skor sementara Kabupaten Pangandaran berada di kisaran 780 dari total 900 poin. Dengan nilai tersebut, diharapkan Pangandaran dapat meraih predikat KLA kategori Nindya, meningkat dari sebelumnya kategori Madya.
“Kategori utama masih menjadi target jangka panjang. Saat ini masih ada kekurangan dari sisi regulasi, infrastruktur, dan program kegiatan yang harus kami benahi,” tambah Kusdiana.
Ketua Tim Verifikator dari Kementerian PPPA, Eko Novi Ariyanti, menyampaikan bahwa hasil verifikasi ini akan menjadi bahan evaluasi untuk memperkuat kebijakan daerah dalam mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, dan ramah bagi anak-anak.
“Evaluasi ini menjadi acuan perbaikan program KLA di masa mendatang,” tegas Eko dalam pernyataan virtualnya.
Dengan komitmen bersama dan evaluasi berkelanjutan, Kabupaten Pangandaran optimistis dapat meningkatkan kualitas implementasi program KLA menuju kategori yang lebih tinggi.