KABAR PANGANDARAN – Pantai Pangandaran kembali menjadi magnet utama wisatawan selama libur Lebaran 2025. Sejak hari pertama libur Lebaran, ribuan wisatawan mulai memadati kawasan wisata pantai, menjadikannya destinasi favorit untuk mengisi waktu libur bersama keluarga.
Namun, tingginya antusiasme wisatawan juga diiringi dengan sejumlah kejadian yang memerlukan perhatian. Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Pangandaran mencatat sebanyak 62 kasus kecelakaan laut (laka laut) sepanjang periode H hingga H+7 Lebaran. Dari jumlah tersebut, dua wisatawan dilaporkan meninggal dunia.
“Rata-rata korban merupakan wisatawan asal Bandung,” ujar Sekretaris Balawista Pangandaran, Liyano, Senin, 7 April 2025.
Ia menyebut, mayoritas kasus disebabkan karena kelalaian wisatawan yang mengabaikan rambu-rambu larangan berenang serta imbauan dari petugas yang berjaga.
Selain laka laut, Balawista juga menangani sebanyak 124 kasus wisatawan yang terpisah dari rombongan. Mayoritas kejadian terjadi di objek wisata Pantai Pangandaran.
“Mereka terpisah karena lupa titik awal berkumpul. Tapi, semuanya berhasil ditemukan dan dipertemukan kembali,” tambah Liyano.
Terkait barang wisatawan yang hilang, Balawista menyebut hanya sekitar 20 persen yang berhasil dikembalikan ke pemiliknya. Meski begitu, Liyano mengatakan tren kehilangan barang saat ini tidak terlalu signifikan meskipun terjadi lonjakan pengunjung.
Ia mengimbau para wisatawan agar lebih berhati-hati saat berwisata di kawasan pantai.
“Jagalah barang berharga dan selalu perhatikan rambu-rambu larangan berenang. Patuhi juga arahan dari petugas demi keselamatan bersama,” tegasnya.***
