KABAR PANGANDARAN – Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi medis serius yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, hingga gangguan ginjal. Salah satu cara paling efektif untuk mengelola hipertensi adalah melalui pola makan yang sehat dan seimbang.
Hal ini disampaikan oleh Dwiana Destya Putri, S.Gz, Ahli Gizi dari RSUD Pandega Pangandaran, dalam kegiatan Ngobrol Bareng Seputar Kesehatan (NGOBATAN) dengan tema “Diet untuk Penderita Hipertensi”. Menurutnya, penderita hipertensi sangat dianjurkan untuk menjalani diet rendah garam serta mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi seperti kalium, kalsium, dan magnesium.
“Diet rendah garam yang disertai dengan konsumsi nutrisi seimbang tidak hanya membantu menurunkan tekanan darah, tetapi juga dapat mengurangi risiko penyakit kronis lain seperti jantung, stroke, diabetes, osteoporosis, batu ginjal, dan bahkan kanker,” jelas Dwiana,Kamis,15 Mei 2025.
Ia menambahkan bahwa konsumsi natrium harus dibatasi secara ketat. Bagi masyarakat umum, disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 2.300 mg natrium per hari setara dengan satu sendok teh garam. Namun, bagi penderita hipertensi, batasan ini lebih ketat lagi, yaitu sekitar 1.500 mg per hari atau setara dua pertiga sendok teh garam.
Tak hanya garam, makanan bersodium tinggi seperti makanan kemasan, makanan kalengan, serta makanan cepat saji juga perlu dihindari. Selain itu, konsumsi lemak jenuh yang biasanya terdapat pada daging merah, produk olahan susu penuh lemak, serta minyak kelapa dan minyak sawit juga harus dibatasi.
Sebagai alternatif, Dwiana merekomendasikan konsumsi makanan yang kaya akan kalium, serat, dan nutrisi lain yang mendukung kesehatan jantung. Beberapa contoh makanan yang disarankan antara lain:
Buah-buahan: Pisang, bit, beri, alpukat, kiwi, dan melon.
Sayuran: Brokoli, tomat, wortel, ubi, dan sayuran hijau seperti bayam, selada, dan kale.
Kacang-kacangan dan biji-bijian: Almond, kenari, chia seed, biji rami, dan oat.
Produk lain: Air kelapa muda, susu rendah lemak seperti susu skim dan yoghurt, serta olahan nabati seperti tahu dan tempe.
Namun, diet saja tidak cukup. Menurut Dwiana, penting juga untuk menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, berhenti merokok, serta menghindari konsumsi alkohol.
“Dari seluruh uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa diet dengan gizi seimbang sangat penting dalam mengelola hipertensi. Pola makan seperti DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) terbukti efektif menurunkan tekanan darah. Konsistensi dalam menjalankan diet dan gaya hidup sehat merupakan kunci utama keberhasilan,” pungkas Dwiana.***