PANGANDARAN, (KAPOL).-Perum Perhutani melalui Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Pangandaran akan bersinergis dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran terutama dalam mengangkat obyek wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran.
Ada empat obyek wisata yang dikelola oleh Perum Perhutani di wilayah Kab Pangandaran. Dari ke empat obyek wisata tersebut menurut Kepala BKPH Pangandaran, Asep Fadilah, yaitu obyek wisata alam Karang Nini yang berada di Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang, Cagar Alam dan curug Bojong di Pangandaran serta wisata bodyrafting Citumang di Parigi.
“Kami akan mengangkat kembali dari ke empat obyek wisata tadi dengan melakukan MoU dengan pemerintah daerah,” ungkap Asep saat ditemui di ruang kerjanya di kantor Perum Perhutani BKPH Pangandaran, Rabu 11 April 2018.
Adapun langkah yang akan diambil dalam mengangkat obyek wisata alam tersebut kata Asep adalah dengan membuat inovasi-inovasi dan langkah supaya memiliki daya tarik bagi wisatawan. Bahkan kata Asep, pihaknya sudah membentuk tim kreatif wisata untuk melakukan langkah pencapaian target tersebut.
“Contohnya dalam waktu dekat ini kami akan mengadakan festival panggal yang akan digelar pada bulan Juli mendatang di Taman Wisata Cagar Alam Pangandaran,” ujar Asep.
Tujuannya menurut dia, untuk meyakinkan kepada pengunjung TWA. Dengan membentuk tim kreatif wisata, kata Asep, bisa bergerak menangkap peluang dan solusinya. Bahkan dirinya telah menargetkan pendapatan dari obyek wisata hingga Rp 1 miliar untuk tahun 2018 ini.
“Sebagai daya tarik, kita upayakan menggelar event-event non tiketing untuk mwmendongkr kembali obyek wisata yang dikelola oleh Perum Perhutani,” ujarnya, seraya dirinya menambahkan, untuk pencapaian target untuk pertiga bulan ini sudah mencapai 17 persen dari target Rp 1 miliar.
“Untuk membantu mempromosikan obyek wisata, kami juga membuat kreatifitas dan inovasi dengan memanfaatkan media sosial berandabkph@pangandaran,” tuturnya.
Asep pun tengah menganalisa dan mencermati kenapa obyek TWA pangandaran pendapatannya di bawah dari obyek wisata lainnya.
“Nah kita sedang analisa kenapa menurun maka, melalui tim kreatif ini kami akan mengangkat kembali. Tentunya kami ingin menjembatani MoU dengan Pemkab Pangandaran, apalagi Pemkab Pangandaran telah menargetkan menjadi wisata mendunia.
Pelatihan Pemandu Wisata
Dari ke empat obyek wisata alam yang dikelolanya, lanjut Asep bisa mengangkat lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Hanya saja permasalahan, apakaha dari pemandu yang ada di empat obyek wisata tersebut sudah memiliki sertifikat atau belum.
“Nah ini yang sedang kita upayakan agara para pemandu wisata yang ada di obyek wisata akan diberikan pelatihan untuk mendapatkan sertifikat pemandu,” ujarnya.
Seperti yang telah dilakukan pelatihan kepada sebagian para pemandu yang ada di TWA yang sudah memiliki skill penguasaan wilayah dan komunikasi,” tuturnya.
Asep juga mengatakan, dengan sisa lahan yang ada di halaman kantor Perum Perhutani BKPH Pangandaran, dirinya akan membuat taman baca untuk umum sekaligus taman bonsai yang saat ini telah di pajangnya di halaman kantor Perum Perhutani BKPH Pangandaran. (Agus Kusnadi)***