PURWAKARTA, (KAPOL).- Dimilikinya Taman Air terbesar dengan nama Sri Baduga itu ternyata memanfaatkan air di danau tengah kota yang tergolong kecil. Danau seluas tiga hektar dengan nama “Situ Buleud” itu telah menjadi destinasi wisata baru yang dipercantik Dedi Mulyadi sejak 2013.
Danau itupun, kata Dedi, dulunya tempat berendam Badak. Maka tak perlu heran kalau berkunjung ke Situ Buleud akan dijumpai patung Badak.
Tahap pertama pembangunan dilakukan tahun 2014. Kemudian tahap dua tahun 2015, dan tahap tiga tahun 2016 hingga awal 2017. Dengan kursi tribun melingkar dua baris di depan dan di belakang, berwifi gratis menambah kenyamanan yang menonton.
Menurut Dedi, pembangunan Taman Sri Baduga direncanakan hingga tahap sembilan. Setiap tahapan akan menampilkan keunikan dan penggunaan teknologi, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan pasar.
“Kalau orang Jakarta punya air mancur bundaran HI, kami orang Purwakarta punya air mancur Sri Baduga,” kata Dedi.
Kemudian, akan banyak lagi objek wisata baru lagi di Purwakarta yang tidak hanya taman air tetapi kuliner seperti Sate Maranggi dan Museum yang teknologinya lebih modern dibanding Museum Jakarta sekalipun. Termasuk yang sedang digarap objek wisata Jati Luhur dan Keindahan Pegunungan Purwakarta yang dijanjikan Dedi akan berkelas taraf internasional.
“Jatiluhur dikembangkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Kalau Bali punya Nusa Dua. Belitung punya Tanjung Kelayang dan kelak juga Juru Sebrang. Lombok NTB punya Mandalika. Maltara punya Morotai, Danau Toba juga punya KEK, maka Purwakarta juga akan merancang pembangunan KEK Jatiluhur,” ujar Dedi. (Jani Noor)***