Berita  

Tahun Baruan di Pangandaran Kalem-kalem saja

KABARPANGANDARAN.COM – Menjelang pergantian tahun baru 2020 – 2021 para wisatawan yang akan masuk ke obyek wisata pantai Pangandaran sejak siang sekitar pukul 13.00 Wib tampak cukup banyak mengantre yang didominasi kendaraan roda dua, begitu juga kendaraan pribadi tetapi untuk rombongan bus belum begitu masuk.

Salah satu wisatawan asal Majalengka Isman Iskandar (35) mengatakan datang ke pantai Pangandaran bersama rombongan teman kerjanya sekitar 5 sepeda motor berboncengan untuk menghabiskan malam tahun di Pangandaran.

“Iya ,ini bersama dengan teman kerja ingin berlibur ke Pangandaran,” katanya Kamis (31/12/2020).

Menurutnya pada dasarnya datang ke pantai Pangandaran sangat ketakutan terhadap virus Corona tetapi dikalahkan oleh keinginan untuk bermalam tahun baruan di pantai.

“Pokoknya saya mencari tempat yang jauh dari kerumunan pengunjung lain,” tuturnya.

Sebelumnya Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan pembukaan pantai Pangandaran akan dilakukan secara situasional seperti dari pantauan tingkat kunjungan wisatawan, kalau ternyata membludak maka akan dilakukan penutupan.

“Jadi sifatnya situasional atau dibatasi,” katanya kepada wartawan.

Menurutnya bila ternyata pengunjung sangat membludak maka akan dilakukan penutupan. Bagi pengunjung yang sudah terlanjur datang ke pantai Pangandaran bisa menyebar ke pantai yang lain, agar supaya tidak terjadi penumpukan atau kerumunan massa di Pangandaran.

“Bila pengunjung banyak kita tutup dan di batasi tapi pengunjung yang sudah di dalam tak bisa ditambah lagi,” tuturnya.

Bupati Pangandaran mengimbau kepada warga Pangandaran tidak usah mengikuti merayakan malam tahun baru di kawasan wisata Pantai Pangandaran supaya tidak terjadi kerumunan massa yang tak terkendali.

“Lebih baik di rumah saja, agar tidak terjadi kerumunan tak terkendali,” katanya.

Selanjutnya dengan menghadapi situasi yang dilematis disisi lain pihaknya harus mencegah terjadinya kerumunan potensi penyebaran Corona, tapi di sisi lain juga perekonomian masyarakat pelaku usaha pariwisata harus tetap berjalan.

“Intinya ekonomi jalan, protokol kesehatan pun jalan,” lanjutnya.