KABARPANGANDARAN.COM – Taman Sagati yang bertempat di Desa Margacinta Kabupaten Pangandaran menyuguhkan wisata khas sunda. Konsep Taman Segati sangat rekreatif dipadukan dengan budaya sunda khas Pangandaran. Suguhan cerita Sunda dan petikan Kecapi yang beriringan dengan lantunan gelombang air yang ditiup angin membuat pengunjung ingin berlama-lama di Taman Sagati.
Taman Sagati Desa Margacinta mampu mengikat hati dan tatapan wisatawan dari berbagai provinsi Indonesia berkunjung ke Taman Sagati ini.
Sejumlah 62 orang siswa dari 21 provinsi yang bersekolah di SMK Bakti Karya Parigi berkunjung ke Taman Sagati untuk belajar budaya dan adat istiadat di pangandaran. Seperti pada hari Jumat 4 Desember 2020, siswa dari 21 provinsi sangat menikmati eksotisme kebudayaan Sunda khas Pangandaran.
“Kedatangan siswa-siswi dari berbagai pulau di indonesia ini mengingatkan saya dengan perkemahan wirakarya yang dulu sempat saya ikuti. Di sana saya berbaur dengan teman-teman dari beberapa daerah di Indonesia. Kunjungan siswa Bakti Karya Parigi kesini membuat saya kaya. Saya melihat semuanya tidak hanya dari Papua, tapi dari seluruh pelosok indonesia”. Ungkap Edi selaku pemilik Taman Sagati.
Belajar bisa dimana saja, termasuk belajar soal budaya. Gaya belajar reksreasi seperti ini membuat siswa lebih semangat untuk belajar. “Kedepannya siswa SMK Bakti Karya akan mengadakan agenda rutin kesini, dengan bergai konsep kegiatan belajar yang rekreatif tentunya”. Ujar Ai Nurhidayat Ketua Yayasan Darma Bakti Karya saat ditemui di Taman Sagati.
Antusias Siswa SMK Bakti Karya Parigi semakin terlihat ketika mereka belajar Kecapi meskipun hujan semakin lebat. Hal itu tidak memadamkan semangat mereka untuk belajar. “Saya suka musik, apalagi Kecapi ini. Di daerah Maluku tidak ada. Saya ingin belajar. Kerennya, dalam satu alat musik bisa bermain melodi dan bas. Luar biasa..!.” Pungkas Reva siswi SMK Bakti Karya Parigi. [Jujun Junaedi]