TASIKMALAYA, (KAPOL).-Antusiasme Pemerintah Pusat dalam mengembangkan wisata alam dengan menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di angka 20 juta orang pada tahun 2019 harus segera disikapi.
Jangan sampai, peluang industri pariwisata justru menjadi genggaman tenaga kerja asing yang saban hari mengincar gurihnya peluang usaha pada lini wisata yang tersebar di tanah air.
Maka, keberadaan organisasi kepecintaalaman yang tersebar di setiap sekolah, kampus dan umum perlu melengkapi kemampuan agar bisa mengisi slot pekerjaan selaku guide atau tim SAR pada kegiatan wisata alam bebas.
“Kebijakan tersebut tentu menjadi peluang sekaligus ancaman bagi anggota organisasi kepecintaalaman. Artinya, political will pemerintah dalam menopang kualitas SDM yang ada juga, harus benar-benar diperkuat. Sebab bila dibiarkan, antrian guide asing sangat potensial masuk untuk merebut peluang tersebut,” kata Yayat Hidayat Lessie alias Yat Lessie, pegiat sekaligus instruktur kegiatan alam bebas saat memberi materi pada Seminar Pembentukan Karakter Melalui Kegiatan Kepecintaaalaman di Graha Mulia Permana, STIA YPPT Priatim Tasikmalaya, Minggu (16/04/2017).
Kegiatan yang diikuti sebanyak 140 peserta dari puluhan organisasi kepecintaalaman itu juga turut menghadirkan Kepala Balai Pelayanan dan Pengawasan Pendidikan Disdik Provinsi Jabar, H. Ai Nurhasan dan Ketua STIA Tasikmalaya DR. Ani Heryani sebagai pemateri.
Yayat Lessie optimistis target kunjungan sebanyak itu pada tahun 2019 bisa dicapai. Sebab, Indonesia merupakan surganya destinasi wisata alam yang banyak diimpikan para pelancong di seluruh dunia.
Selain itu, kehadiran ribuan organisasi kepecintaalaman, termasuk sebanyak 76 yang tersebar di Tasikmalaya dihuni banyak SDM yang handal pada sektor tersebut.
Yayat yakin, anggota PA yang ada di tanah air sudah mengenal dasar-dasar SAR, sehingga sangat potensial mengisi pekerjaan sebagai guide atau SAR sekalipun.
Hanya saja, ia mendorong agar pemerintah memberi ruang bagi seluruh anggota PA memperkuat dirinya melalui pelatihan-pelatihan yang baku, terpadu, murah, praktis dan berkesinambungan. (Irman S)***