bjb
Berita  

Ternyata, Taman Air Sribadiga Hasil Karya Asli Warga Purwakarta

PURWAKARTA, (KAPOL).- Siapa sangka Taman Air terbesar di Asia Tenggara itu ternyata buah pikir, goresan tinta perancang lokal asli Purwakarta. Mulai dari rancangan, bangunan infrastruktur sampai konsep desain tarian air merupakan buah karya pria berusia 46 tahunan.

Dia adalah Hery Sugihardi, warga Perum Citalang Indah, Desa Citalang, Purwakarta kelahiran 10 Januari 1971 yang lahir dan besar di Purwakarta. Hery pun mengaku, tak punya pendidikan khusus soal pembuatan desain dan pengoperasian air mancur berjoged Sri Baduga itu. Bahkan tak pernah mengenyam bangku kuliah.

Namun dengan pengalaman 24 tahun dalam menggeluti bidang mekanik elektrik membuatnya paham tentang seluk-beluk konsep, desain dan pengoperasian air mancur berjoged untuk Taman Air Sri Baduga.

Menurut Hery, taman air yang digagas Dedi Mulyadi merupakan karya pertama dia. Dengan tanpa mengadopsi objek Taman Air Singapura, Dubai, China dan Belgia sekalipun, Hery telah menunjukkan karya terbaiknya untuk Purwakarta. Dan kelebihan buah pikir Herry itu sisi pencahayaan statis, tidak terpaku satu warna yang mengandung banyak makna.

“Maknanya ke Indonesiaan. 2000 titik air mancur melambangkan keberagaman suku, ras, budaya dan agama di Indonesia yang meski berbeda warna kalau dibingkai dalam kebersamaan akan menjadi indah menawan. Itulah Indonesia,” katanya

Pertunjukkan Air Mancur Taman Sri Baduga itu juga dipadukan dengan musik. Air yang meliuk landai dikoreograferi oleh anak Hery sendiri, Mohamaf Sony yang baru berusia 17 tahun. Dengan fasilitas elektrik dan elektronik air mancur asli buatan sendiri, termasuk konten dan sumber daya manusianya semua warga Purwakarta.

“Kecuali LED. Kami beli langsung dari China karena di Indonesia tidak ada,” ucapnya.

Herry pun kembali mendapat tantangan baru. Ia diminta Bupati Dedi untuk membuat tribun dan balkon tempat duduk di sekeliling patung Sri Baduga atau Prabu Siliwangi, Raja Padjadjaran dan empat harimau putih yang menjadi pelambang taman Sri Baduga itu.

Juga mendesain tempat duduk yang akan ditempatkan di track sepanjang tubir situ berbentuk bulat itu dengan lebar dua meter dan panjang sekitar satu kilometer itu. Sebab, Taman Sri Baduga bukan hanya jadi tempat atraksi air mancur, tetapi menjadi tempat pertunjukan musik dan teater yang berkelas dunia. (Jani Noor)***