SUMEDANG, (KAPOL).- Arus lalu lintas di Jalan Desa Cijambu, Kecamatan Tanjungsari, tujuan ke obyek wisata Kampoeng Ciherang dipadati kendaraan.
Terpantau, sejak Senin (31/12/2018) dan Selasa (1/1/2019) ada lebih dari seribu kendaraan roda dua dan empat yang melintas di jalan desa, dan di jalur itu sempat terjadi kemacetan.
Kondisi tersebut, membuat kelimpungan aparat pemerintahan desa bersama Babinsa dan Bhabinlamtibmas metika melakukan pengaturan lalu lintas.
Bahkan, warga di RW 1 dan 2 disana pun terjun tangan ikut melakukan pengaturan lalu lintas.
Terbatasnya lahan parkir, terpantau sejumlah halaman dan pekarangan rumah warga pun menjadi area parkir.
“Benar, memasuki liburan tahun baru 2019, obyek wisata Kampoeng Ciherang dipadati pengunjung. Diperkirakan jumlah pengunjung pada hari pertama atau siang hingga malam tahun baru sekira ribuan orang,” ucap Kades Cijambu, Pipin MD kepada “KAPOL”, Selasa (1/1/2019).
Menurut dia, dari ribuan pengunjung itu pendapatan per hari mencapai Rp 31 juta dari harga tiket masuk terusan Rp 30 ribu per orang.
Dikatakan, area parkir pun menggunakan lahan pemukiman warga dan jalan desa.
“Warga pun kita libatkan menjadi petugas parkir dan keamanan agar pengunjung tetap nyaman,” katanya.
Ia mengatakan, yang menjadi keluhan pengunjung masih terkait infrastruktur jalan yang rusak berat.
“Pengunjung mengeluhkan kondisi jalan, semoga pemkab segera memperhatikan itu,” ucap Pipin.
Keramaian wana wisata Kampoeng Ciherang, kata dia, memuncak pada malam tahun baru.
“Cukup banyak pengunjung yang merayakan malam tahun baruan disini. Mereka berkelompok sembari menggelar acara seperti bakar ikan dan sebagainya,” ujar Pipin.
Pada intinya, ujar dia menambahkan, pengelola sempat kelimpungan melayani pengunjung.
Kewalahan, kata dia, karena jumlah kendaraan roda dua dan empat saja per hari diperkirakan lebih dari seribu unit.
Namun, kata dia, kondisi tersebut tak menurunkan nilai tingkat pelayanan kepada pengunjung.
“Kita tetap memberikan pelayanan terbaik seiring suguhan wahana wisata seperti sepeda gantung, kolam renang dan sebagainya,” kata dia.
Keterlibatan tiga pilar desa, ucap dia, tampak membantu dalam mengoptimalkan pelayanan ke pengunjung.
“Sudah jelas ada pemberdayaan masyarakat dengan tingginya tingkat kunjungan tersebut,” ucapnya.
Sementara, Camat Tanjungsari Ida Farida Sobandi membenarkan jika tingkat kunjungan ke obyek wisata Kampoeng Ciherang cukup tinggi pada liburan tahun baru 2019.
“Kami sampaikan kepada pengelola termasuk aparatur pemdes, agar bisa tetap optimal dalam melayani pengunjung,” tutur Ida.
Diharapkan, pengelola tak hentinya memberikan himbauan terkait waspada keselamatan bagi para pengunjung.
Juga, kata dia, pengelola pun sudah diminta untuk tak henti mengingatkan para pengunjung bahwa disana pun terdapat tempat ibadah atau mushola.
“Warga disana sudah memahami bahwa majunya obyek wisata berdampak pemberdayaan dan menggeliatkan perekonomian bagi warga,” ujarnya.
Terkait infrastruktur yang dikeluhkan pengunjung, kata dia, hal itu sudah menjadi catatan Pemkab Sumedang.
“Sekarang, ada papan penunjuk arah lokasi Kampoeng Ciherang dan terpasang di Jalan Raya Bandung-Sumedang. Itu, memudahkan pengunjung dari luar kota ketika akan ke lokasi wisata,” ujarnya. (Azis Abdullah)***