PANGANDARAN, (KAPOL).- Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia menyerahkan bantuan alat keselamatan kepada Pemerintah Kabupaten Pangandaran untuk 100 operator kapal sungai dan danau di Kab. Pangandaran saat menggelar Bimbingan Teknis bagi operator kapal sungai dan danau.
Acara penyerahan bantuan tersebut di buka Asisten II Sekretariat Daerah Kab Pangandaran, Apip Winayadi di ballroom hotel Laut Biru pantai barat Pangandaran, Kamis (1/3/2018).
Sekretaris Dinas Perhubungan Kab. Pangandaran, Darma Wijaya mengatakan, bantuan alat keselamatan seperti safety jaket itu, diberikan kepada sebanyak 100 operator perahu pesiar yang ada di obyek wisata air di Green Canyon Cijulang.
“Nantinya safety jaket ini agar dikenakan bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke obyek wisata Green Canyon, khususnya saat menaiki perahu untuk menjaga keselamatan para wisatawan,” ujar Darma.
Ia mengatakan, Bimtek tersebut bekerjasama dengan pihak Kompepar Green Canyon.
Kasi Manajemen Lalu Lintas, Subdit Lalu Lintas Sungai, Danau dan Penyebrangan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Desi Waluyanti mengatakan, maksud dan tujuan dilaksanakan Bimtek untuk memberikan pemahaman kepada Operator Kapal Sungai dan Danau soal pentingnya keselamatan dalam lalu lintas perhubungan sungai dan danau.
Tujuannya, mengantar penumpang atau wisatawan sampai ke tempat tujuan dengan aman dan selamat.
“Sehingga perlu dilaksanakan Bimtek kepada operator untuk mengerti SOP pelayaran guna meminimalisir eksiden,” ujarnya.
Kegiatan itu, kata dia, merupakan agenda tahunan yang dilakukan di kabupaten/kota di Indonesia termasuk Pangandaran.
“Sesuai program Presiden Joko Widodo bahwa tahun-tahun yang lalu fokus kepada pembangunan infrastruktur,” katanya.
Bahkan, di tahun 2019 nanti mempunyai program pembangunan sumber daya manusia memalui Bimtek dan Pendidikan.
Desi juga mengatakan, Bimtek ini selain fokus kepada keselamatan penumpang maupun wisatawan juga bimbingan kepada operator supaya ramah kepada wisatawan.
“Operator merupakan pelaku wisata supaya wisatawan tidak jera untuk berkunjung ke Pangandaran,” katanya.
Menurut Desi, ada dua hal yang perlu diperhatikan kepada operator kapal di sungai dan danau yakni utamakan keselamatan kapal dengan memperhatikan SOP berlayar di sungai dengan memperhatikan kapasitas dan rambu-rambu serta memberikan pelayanan prima dengan cara keterbukaan tarif angkutan.
Bahkan, tampilan pun yang sopan dan tutur kata yang baik sehingga dapat memberikan penerangan kepariwisataan dengan sempurna.
Sementara Asda II Kab Pangandaran, Apip Winayadi menyampaikan, bahwa Pangandaran merupakan DOB baru yang sedang fokus melaksanakan penataan dan pembangunan, terutama pembangunan infrastruktur guna mendukung visi dan misi Kab Pangandaran menjadi tujuan wisata yang mendunia.
“Kami berterima kasih kepada Kementrian Perhubungan RI dengan dilaksanakannya Bimtek ini. Sementara Pemkab membangun infrastrukturnya sedangkan Kemenhub membangun sumber daya manusianya melalui Bimtek,” ucapnya.
Selain itu, kata Apip, Pemkab Pangandaran mengharapkan bantuan lain terutama PJU dan rambu-rambu yang bisa bermanfaat bagi para pengguna jalan di Kab Pangandaran, baik masyarakat setempat maupun wisatawan. (Agus Kusnadi)***