Berita  

Momentum Hari Fisioterapi Sedunia, RSUD Pandega Pangandaran Ajak Masyarakat Wujudkan Penuaan Sehat

Gambar Ilustrasi Tangkapan Layar Instagram RSUD Pandega Pangandaran.

KABAR PANGANDARAN – Setiap tanggal 8 September, dunia memperingati Hari Fisioterapi Sedunia atau World Physical Therapy Day. Tahun ini, tema global yang diusung adalah “Healthy Ageing” atau “Penuaan yang Sehat”, yang menekankan pentingnya menjaga kualitas hidup agar masyarakat tetap aktif, produktif, dan mandiri di usia lanjut.

Direktur RSUD Pandega Pangandaran, Titi Sutiamah, menegaskan bahwa fisioterapi tidak hanya ditujukan bagi pasien pascaoperasi atau penderita cedera, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat umum, khususnya kelompok lanjut usia (lansia).

“Banyak yang mengira fisioterapi hanya untuk orang sakit. Padahal, fisioterapi juga efektif mencegah masalah fisik di masa depan, terutama pada lansia,” ungkapnya.

Menurut Titi, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi lansia adalah menurunnya fungsi fisik akibat melemahnya otot, sendi yang kaku, serta berkurangnya keseimbangan tubuh. Kondisi ini meningkatkan risiko jatuh, yang dapat berakibat fatal mulai dari patah tulang hingga kecacatan permanen.

Ia menambahkan, peran keluarga sangat penting dalam menjaga kesehatan lansia. “Mengajak orang tua jalan pagi, senam, atau sekadar mengingatkan untuk tetap bergerak, bisa jadi langkah sederhana tapi sangat penting,” jelasnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan jumlah lansia di Indonesia akan mencapai lebih dari 30 juta jiwa pada 2030. Tanpa persiapan yang baik, kondisi tersebut berpotensi menjadi beban sosial dan ekonomi. Namun, bila lansia tetap sehat, aktif, dan mandiri, justru dapat menjadi aset berharga bagi bangsa.

Ketua Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) Jawa Barat menambahkan, fisioterapi berperan penting dalam menjaga kemandirian lansia. Kemandirian ini tidak hanya soal fisik, tetapi juga menyangkut martabat serta kualitas hidup yang layak.

Selain fisioterapi, penuaan sehat juga ditopang oleh pola hidup sehat, di antaranya olahraga teratur, gizi seimbang, tidur cukup, serta pengelolaan stres. Dengan langkah pencegahan yang tepat serta pendampingan dari tenaga fisioterapis, diharapkan dapat terwujud generasi lansia yang sehat, mandiri, dan bahagia.

Peringatan Hari Fisioterapi Sedunia diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama antara pemerintah, tenaga kesehatan, keluarga, dan masyarakat. Tujuannya jelas, yakni mewujudkan konsep Healthy Ageing yang tidak hanya meningkatkan kualitas hidup lansia, tetapi juga memberikan manfaat bagi pembangunan bangsa secara keseluruhan.***