KALIPUCANG, (KAPOL).-
Bangunan pengamanan pantai tampak sudah dimanfaatkan oleh warga untuk melindungi saat gelombang pasang melanda di pesisir pantai.
Seperti yang terlihat di pesisir pantai Krapyak Kalipucang Pangandaran tembok pengamanan pantai yang di bangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy itu membentang memisahkan pantai dengan daratan sehingga menjadi daya tarik wisatawan sambil duduk-duduk santai dan mengambil spot selfi.
Menurut Kepala BBWS Citanduy, Ir Danang Baskoro SP1 tembok pengamanan pantai di Krapyak ini sudah di bangun sejak tahun 2009.
Namun beberapa tahun lalu pihaknya melihaylt bahwa bangunan tembok pemanganan pantai sudah dalam kondisi rusak.
“Karena tugas kami yaitu operasi dan pemeliharaan(OP) dan bangunan ini sudah tercantum dalam kegiatan kita, maka tembok terswbut kita lakukan pemeliharaan,” ujar Danang saat meninjau lokasi bangunan tembok pengamanan pantai di obyek wisata pantai Krapyak, Kamis, 13 Juni 2019 kemarin.
Saat meninjau ke lokasi, Danang sempat dikejutkan dengan panorama yang indah di pantai Krapyak, pasalnya, menunrut dia, bangunan tembok pengamanan pantai yang sudah dilakukan pemeliharaan menambah fasilitas dan menjadi daya tarik wisatawan.
“Saya lihat banyak wisatawan yang manfaatin bangunan ini untuk berfoto-foto dan duduk-duduk santai,” ucapnya, seraya dirinya berharap, bangunan pengamanan pantai ini juga bisa bermanfaat bagi warga sekitar dari terjangan gelombang saat pasang tinggi.
Sementara Kasatker OP Ir. Sugeng Harianto, MS.i yang didampingi PPK OP2 BBWS Citanduy, Agus Tri Wibowo, ST,MT menambahkan, bahwa dalam tugas OP ini berfungsi layanan terhadap sarana yang pernah di bangun.
“Salahsatu nya ya tembok pengaman pantai ini akibat rusak karena gempa atau diterjang gelombang maka tugas kami harus melakukan perbaikan dan bisa berfungsi kembali sebagai penahan ombak, sehingga warga dan wisatawan bisa terlindungi dan aman dari ombak,” kata Sugeng.
Dirinya berharap, dengan telah diperbaikinya bangunan ini, perekonomian masyarakat sekitar bisa meningkatkan dan bisa menunjang pariwisata di pantai Krapyak ini.
Sedangkan untuk sebagian pantai Krapyak yang belum di bangun tembok pengamanan pantai, menurut Sugeng, bisa diusulkan pembangunannya kedepan.
Tambak pesisir pantai Krapyak di bagian barat ada sekitar 500 meter yang belum di bangun tembok pengamanan pantai, sehingga sebagian daratan terkikis akibat abrasi.
“Kami berharap di bagian pantai yang belum ada tembok pengamanan pantai nya bisa secepatnya di bangun, karena khawatir tanah akan terkikis terus akibat abrasi dan gelombang air laut saat pasang tinggi,” ujar Herman salahsatu pedagang pantai yang juga warga setempat. (Agus Kusnadi)***