PANGANDARAN-Sebelum diberlakukannya Ujicoba Pembukaan Wisata Pangandaran seluruh pelaku usaha wisata telah membuat surat pernyataan terkait disiplin protokol kesehatan dan vaksin karena demi kepentingan bersama.
Vaksinasi ini penting untuk menekan risiko penularan dan dampak dari virus COVID-19, maka bila vaksin sampai hari Kamis besok masih di bawah 90 persen dan tidak memakai masker maka obyek wisata akan kembali ditutup.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan untuk kepentingan bersama maka pemberlakuan vaksin akan diperketat, sedangkan penggunaan masker nanti setiap 200 meter akan diingatkan kepada wisatawan oleh petugas dan terutama bagi pelaku wisata untuk menggunakan masker dan di vaksin.
“Vaksin akan diperketat bagi pelaku usaha wisata,” katanya, Selasa, 14 September 2021.
Menurutnya bila vaksinasi tidak mencapai 100 persen sampai Minggu mendatang dan dibawah 90 persen juga tidak memakai masker maka obyek wisata dari Jumat,Sabtu,Minggu akan kembali ditutup kembali.
“Untuk kebaikan semua Bupati Pangandaran mengajak kepada para pelaku wisata untuk segera divaksin,” tuturnya.
Selanjutnya Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata siap meningkatkan pengawasan protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi pelaku wisata, Sejak awal Pemda dan pelaku wisata kan sudah berkomitmen untuk bersama-sama memperhatikan prokes.
“Pakai masker dan tidak berkerumun. Sebelum uji coba kami kumpulkan dulu semua pelaku wisata, dibuat komitmen secara tertulis,” lanjutnya.
Atensi pemerintah pusat ini, harus menjadi pelecut semangat bagi pelaku wisata, wisatawan dan Pemkab Pangandaran untuk semakin disiplin menerapkan prokes.
“Sebab jika prokes tak disikapi serius, pemerintah bisa saja menutup kembali objek wisata di Pangandaran,” ujarnya.
Pihaknya sudah memberikan ultimatum kepada seluruh pelaku wisata agar segera menjalani vaksinasi. Vaksinasi ini penting untuk menekan risiko penularan dan dampak dari virus COVID-19.
Langkah tegas ini, menurut Jeje, terpaksa dilakukan semata-mata demi kebaikan masyarakat Pangandaran.
“Kalau vaksinasi 90 persen pelaku wisata tak tercapai, saya tutup. Terpaksa saya lakukan dan saya siap dengan segala risikonya,” kata Jeje.
Sementara itu, pada Minggu, 12 September 2021 lalu pengaturan wisata di pantai Pangandaran sudah lebih baik ketimbang pekan sebelumnya.
Pemkab Pangandaran berhasil memecah kerumunan wisatawan di Pantai Barat Pangandaran.Hal itu menyusul diterapkannya berbagai upaya yang dilakukan oleh pihak Pemkab Pangandaran, polisi dan TNI.
Di antaranya adalah penerapan rekayasa jalur lalu lintas di objek wisata Pangandaran yang dilakukan oleh Polres Ciamis.
Rekayasa jalur ini pada intinya memecah arus kendaraan agar tidak menumpuk di kawasan pantai barat.
Upaya lain yang dilakukan adalah dengan menerjunkan petugas gabungan Polri dan TNI ke pantai. Petugas menyisir pantai dan mengingatkan wisatawan agar mentaati protokol kesehatan.
Selain itu ada pula petugas yang berkeliling kawasan pantai dengan kendaraan, juga mengingatkan agar wisatawan memperhatikan protokol kesehatan. Imbauan protokol kesehatan ini dilaksanakan personel gabungan satuan fungsi Polres Ciamis.
Kapolres Ciamis AKBP Wahyu Broto Narsono Adhi mengatakan imbauan ini sebagai upaya Polri mencegah penyebaran virus corona.
“Imbauan ini kami lakukan agar wisatawan bisa mentaati dan menerapkan protokol kesehatan 5M dan paling utama yakni memakai masker.
Sehingga nantinya masyarakat dapat merasa nyaman dan aman menikmati liburan di Pantai Pangandaran dan tidak menimbulkan klaster penyebaran virus corona,” katanya.***