KABARPANGANDARAN – Pendidikan seksual selalu menjadi topik hangat yang tiada habisnya, mulai dari anak usia dini hingga dewasa, pendidikan seksual ini ajarkan sejak dini.
Berdasarkan laporan dari CNN Indonesia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mencatat 9.588 kasus kekerasan seksual terhadap anak pada tahun 2022. Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 4.162 kasus.
Data tersebut menunjukkan bahwa banyak warga Indonesia yang masih kurang teredukasi mengenai pendidikan seksual. Pendidikan seksual sebenarnya bisa dikenalkan dan diajarkan dengan baik sejak usia dini.
Namun, banyak orang tua yang masih enggan dan menganggap pendidikan seksual sebagai hal yang tabu dan berbahaya untuk diajarkan kepada anak-anak.
Melihat fenomena tersebut dan berkaca pada beberapa indikasi kasus sebelumnya. Mahasiswa STITNU Al Farabi Pangandaran Rombel Cikalong mengadakan seminar yang bertujuan untuk memberikan wawasan terhadap guru-guru khususnya di Kecamatan Cikalong.
Mahasiswa STITNU Al-Farabi Pangandaran Rombel Cikalong sebanyak 15 orang sukses selenggarakan Seminar Parenting dan Berkisah di Gedung Muslimat Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya pada Selasa, 2 Juli 2024.
Seminar yang bertema “Mencegah Kekerasan Seksual Pada Anak Usia Dini” diikuti oleh 53 peserta yang terdiri dari guru PAUD, PGTK, PGRA, IGRA, SPS TAAM se-Kecamatan Cikalong.
Selain itu, dalam pembukaan Seminar Parenting dan Berkisah ini dihadiri langsung oleh Waka II STITNU Al-Farabi Pangandaran, Camat Kecamatan Cikalong, DANRAMIL, KAPOLSEK, Kepala KUA Kecamatan Cikalong, Ketua BKPRMI, Ketua DKM Setempat.
Camat Kecamatan Cikalong, Acep, S.Pd., M.Pd. mengapresiasi keberadaan STITNU Al Farabi Pangandaran Rombel Cikalong karena menjadi pusat pendidikan tinggi satu-satunya di Kecamatan Cikalong.
“Saya sangat bangga sekali terkait adanya Rombel Cikalong, dan untuk kegiatan hari ini sangat luar biasa dan semoga bisa menjadi langkah awal untuk memajukan guru PAUD khususnya SPS TAAM agar lebih menjadi terampil dan meningkatkan kemampuannya,” kata Camat Cikalong saat diwawancara.
Sedangkan Waka II STITNU Al Farabi Pangandaran, Ade Samsudin, M.M. merasa bersyukur atas terselenggaranya Seminar Parenting dan Berkisah yang diselenggarakan oleh mahasiswa PIAUD STITNU Al Farabi Pangandaran.
“Seminar ini penting untuk dilaksanakan, karena untuk mahasiswa maupun guru-guru semua harus mengetahui bagaimana cara mendidik anak secara syar’i, dan menanggapi kasus-kasus terkait pelecehan seksual dan meningkatkan kemampuan guru-guru dalam berkisah,” ucap Waka II dalam sambutannya.
Ketua Panitia, Yusi Nuraeni Rahayu berharap guru-guru yang ada di Kecamatan Cikalong lebih aware dan bisa upgrading skill berkisah agar anak-anak tidak jenuh ketika belajar.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini menambah wawasan pendidik anak usia dini untuk menambah pengetahuan dasar kepada anak agar terhindar dari kekerasan yang tidak diinginkan, dan dengan adanya materi berkisah bisa menambah pengetahuan guru-guru PAUD,” ujar Ketua Panitia.
Menurut Ibu Nuroniah dari RA Al-Amanah sekaligus peserta seminar mengatakan bahwa seminar ini perlu diadakan karena sebagai pendidikan tambahan bagi guru-guru maupun orang tua, karena pada dasarkan mendidik anak itu dari keluarga lalu ke sekolah.
Imas Masitoh, S.Pd.I., M.Pd. sebagai pemateri menekankan pentingnya pencegahan kekerasan seksual sejak dini, khususnya sebagai orang tua maupun guru anak usia dini harus memahami faktor-faktor dan dampak dari kekerasan seksual.
Sedangkan pemateri yang kedua sering disapa Kak Mansur memberikan materi terkait pentingnya upgrading kemampuan guru PAUD untuk mampu berkisah atau bercerita menggunakan suara. Kak Mansur memberikan pemahaman terkait perbedaan suara, dan penokohan yang sesuai dengan ceritanya.***
