PARIGI, (KAPOL).-Polisi Daerah Jawa Barat mencatat sebanyak 46 nyawa orang melayang akibat mengkonsumsi minuman keras oplosan di beberapa daerah di Jawa Barat.
Maka Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto menekankan kasus miniman keras oplosan di Kab Pangandaran untuk menindaklanjuti dan menindak tegas supaya tidak menimbulkan korban jiwa, seperti yang baru-baru ini terjadi di Cicalengka Bandung.
“Dengan berpura-pura menjual minuman ginseng, namun kandungan dalam ginseng tersebut mengandung zat metanol,” ungkap Agung saat melakukan kunjungan kerjanya ke Kab Pangandaran, Selasa, 10 April 2018.
Di mana, menurut Agung, metanol tersebut sejenis alkohol yang melebihi kandungannya dari alkohol dan sangat berbahaya. Apabila konsumsi maka dampaknya mata akan berkunang-kunang, mual lalu muntah dan sesak nafas, bahkan bisa mengakibatkan kematian.
“Saya pernah mencium dari tutup minumannya saja baunya menyengat dan pusing,” ucapnya.
Atas kejadian tersebut, Agung merasa prihatin kepada warga yang menjadi korban minuman oplosan sehingga meninggal dunia. Di mana korban-korban tersebut merupakan generasi penerus bangsa yang harus dijaga dan diselamatkan.
“Dan masih ada beberapa korban yang masih di rawat di rumah sakit,” ujarnya.
Maka dirinya mengimbau kepada semua masyarakat khususnya Kabupaten Pangandaran, agar mengawasi putra dan putrinya dari bahaya minuman keras oplosan tersebut dan minuman keras sejenisnya.
Penindakan terhadap minuman-minumaan keras oplosan di wilayah Pangandaran gencar dilakukan oleh pihak kepolisian, seperti yang diungkaokan oleh Kapolsek Pangandaran Kompol Suyadhi, pihaknya terus melakukan rajia ke tempat-tempat penjual minuman keras terutama minuman keras oplosan.
“Setiap minggu kami terus melakukan rajia minuman keras yang dijual di toko-toko jamu atau lainnya,” ungkap Suyadhi.
Bahkan kata Suyadhi, dari hasil rajia jenis minuman gingseng tercium bau menyengat dan diduga mengandung zat metanol.
“Mudah-mudahan untuk di Pangandaran tidak ada korban akibat mengkonsumsi minuman keras oplosan. Jangan sampai ada korban lah, kasihan,” ucapnya. (Agus Kusnadi)***