PANGANDARAN, (KAPOL).- Ada pemandangan haru saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo meresmikan Keramba Jaring Apung Lepas Pantai (KJA Offshore) di PPI Cikidang Kabupaten Pangandaran, Selasa (24/4/2018).
Sejak pagi, Sumiati (48) warga Desa Cimindi Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran sudah berada di lokasi peresmian. Sembari menggendong putrinya yang sakit sejak usia 7 bulan, Sumiati ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Dengan sabar Sumiati menggendong putrinya, Irma Sukmawati yang sudah berumur 17 belas tahun. Irma terbaring tak berdaya dipangkuan Sumiati. Di hidungnya terpasang selang yang berfungsi untuk membantu pernafasan dan alam minum. Seluruh tubuh Irma lumpuh. Bahkan untuk sekedar duduk saja Irma tidak bisa.
“Sakitnya sudah dari usia masih 7 bulan,” kata Sumiati.
Sumiati mengaku ingin sekali bertemu dengan Presiden Jokowi. Ia sudah berangkat dari rumahnya sejak setengah enam pagi. Sayang Sumiati tak bisa masuk ke lokasi peresmian. Penjagaan yang sangat ketat dan tidak ada ID khusus membuat Sumiati hanya bisa menunggu di depan pintu masuk lokasi peresmian KJA di PPI Cikidang.
“Ingin sekali bertemu dengan Pak Jokowi. Ingin bercerita banyak hal. Ingin dibantu untuk pengobatan putri saya,” kata Sumiati.
Sumiati sendiri mengaku jika ia adalah penerima KIS. Pengobatan anaknya sepenuhnya tidak dikenakan biaya. Hanya saja Sumiati kerap merasa bingung untuk biaya operasional pengobatan anaknya itu. Terlebih di Pangandaran belum ada Rumah Sakit yang representatif dan lengkap.
Setiap dua minggu sekali Sumiati harus pergi menempuh jarak puluhan kilometer dari tempat tinggalnya ke RSUD Kabupaten Ciamis untuk sekedar ganti selang alat bantu yang dikenakan putrinya itu.
“Kalau untuk pengobatan sudah gratis. Tapi untuk nganter ke rumah sakit suka bingung. Kondisi ekonomi memang pas-pasan. Dua minggu sekali harus ke Ciamis,” kata Sumiati.
Sayang Sumiati harus mengubur mimpinya untuk bertemu langsung dengan Presiden Jokowi. Namun demikian keberadaan Sumiati tercium oleh Staf Sespri Presiden dari Istana Negara. Mereka menemui Sumiati dan menyampaikan amanat Presiden Jokowi untuk mendapatkan bantuan.
Meski gagal bertemu Presiden Jokowi, Sumiati mendapatkan bantuan uang sebesar sepuluh juta rupiah untuk membantu operasional pengobatan putrinya yang lumpuh total itu. Sumiati tak menyangka akan mendapat bantuan. Sembari menitikan air mata, Sumiati menerima bantuan itu
“Terimakasih sudah dibantu. Terimakasih atas kebaikan Bapak Presiden,” kata Sumiati sambil terisak.
Sumiati mengatakan uang itu akan digunakan untuk biaya operasional pengobatan anaknya. Termasuk untuk membeli kursi roda khusus buat anaknya agar mempermudah bebannya.
“Mau dibelikan kursi roda yang khusus. Yang ada sabuk pengamannya biar tidak terlalu berat menggendong,” kata Sumiati.
Meski gagal bertemu dengan Presiden Jokowi, Sumiati mengaku merasa haru karena sudah mendapatkan bantuan dari Presiden yang diserahkan langsung oleh Staf Sesprinya.
“Saya benar-benar tidak menyangka. Terimakasih banyak,” kata Sumiati. (Imam Mudofar)***