PANGANDARAN, (KAPOL), –Hasil tangkapan ikan oleh nelayan, tidak semuanya dapat dijual ke distributor atau pabrik. Seperti halnya ikan layur yang berukuran di bawah standar dapat dimanfaatkan untuk dibuat makanan ringan berupa keripik atau Crip Sea.
Dan ini merupakan ide kreatif putra daerah yang menciptakan makanan cemilan khas pantai Pangandaran berbahan baku ikan yang tidak bisa dijual ke pabrik.
Ide tersebut muncul dari seorang Fahmy Radiansyah (24) yang mencoba memanfaatkan ikan yang tidak layak jual di pasaran untuk dibuat keripik ikan. Hasilnya luar biasa, selain bisa menambah penghasilan juga membantu para nelayan.
Fahmy Rafdiansyah (24) mengatakan, sebagai bentuk untuk membantu para nelayan yang hasil tangkapannya tidak terbuang sia-sia dirinya dapat membeli ikan tersebut.
“Untuk membantu para nelayan saya membelinya seharga Rp 15.000,-/Kg ikan layur yang tidak masuk ukuran pabrik,” ungkapnya.
Menurutnya, yang juga sebagai pengurus BPC HIPMI Pangandaran ini, memanfaatkan ikan laut yang tidak masuk ukuran penjualan untuk ekspor dapat dibuat crip sea atau keripik makanan untuk cemilan diantaranya ikan layur.
“Selain itu juga ada cumi, udang dan beby crap (anak kepiting) tapi kalau ini harganya normal,” tuturnya Kamis (16/5/2018).
Selain itu juga dalam pemasaran crip sea tidak dijual ke mini market dan ini sebagai bentuk untuk memberdayakan pengangguran juga mahasiswa yang mempunyai jiwa usaha untuk menambah uang saku.
“Intinya sistem penjualannya langsung ke konsumen, dengan memberdayakan generasi muda,” katanya.
Dirinya menambahkan menggagas usaha seperti ini bisa dibilang yang pertama di Pangandaran bahkan Indonesia. Sekalipun dengan memanfaatkan hasil tangkapan nelayan yang tidak masuk ukuran standar khususnya ikan layur.
“Dari pada dibuang lebih baik diolah untuk dapat dijual, tentu dengan cara mengolahnya lebih modern,” tambahnya.
Salah satu nelayan Rastim (46), setiap menangkap ikan di laut tidak semuanya masuk ke ukuran standar saat dijual ke pelelangan karena kecil. Tapi tidak membuatnya mengeluh sebab sudah ada yang membelinya.
“Khususnya ikan layur non ukuran ternyata ada yang membeli, jadi pulang ke rumah tetap bawa hasil,” katanya. (M.Jerry/KAPOL)***