bjb
Berita  

Liburan Akhir Tahun Obyek Wisata di Pangandaran Tetap Buka

KABARPANGANDARAN.COM – Pergantian tahun baru tinggal beberapa hari lagi. Demi mengantisipasi kunjungan wisatawan yang membludak, Pemkab sudah mempersiapkan langkah.

Pengunjung tidak diperbolehkan berbondong-bondong masuk ke obyek wisata, dengan tujuan pencegahan terjadinya kerumunan massa.

Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata mengatakan pada prinsipnya menyetujui dengan surat edaran dari Gubernur Jawa Barat kaitan dengan liburan Natal dan Tahun Baru, dan akan berkoordinasi dengan Gubernur Jabar karena edaran tersebut sebagai bentuk kehati-hatian dan untuk melindungi masyarakat dari virus corona.

Demikian diungkapkan Bupati mempertegas hasil rapat koordinasi pada hari Minggu (20/12/2020) bersama seluruh Kepala SKPD dan unsur Muspika.

Di antaranya membahas surat edaran Gubernur Jawa Barat Jawa Barat Nomor: 202/KPG.03.05/HUKHAM tentang Pelarangan Tahun Baru 2021 dan Pencegahan Kerumunan Massa.

“Kita akan berkordinasi dengan Pak Gubernur dan sebenarnya Rapid Test Antigen pernah dilakukan oleh Pemerintah Daerah,” katanya Senin (21/12/2020).

Menurutnya saat ini sedang membaca situasi yang sedang berlangsung, kalau untuk liburan hari Raya Idul Fitri lalu pengunjung bisa mencapai puluhan ribu, berbeda dengan liburan Natal dan Tahun Baru, yang terpenting jangan sampai terjadi kerumunan massa dan tidak memperbolehkan warga Pangandaran berbondong-bondong membawa kendaraan masuk ke obyek wisata.

“Supaya tidak terjadi kemacetan akan menghalau warga yang berbondong bondong membawa kendaraan, kecuali berkunjung biasa,”tuturnya.

Jehe juga melarang merayakan pesta kembang api yang bisa menimbulkan kerumunan massa, bagi pengunjung luar Jawa Barat menyarankan membawa surat Rapid Test Antigen tetapi pengunjung atau wisatawan yang berasal dari wilayah Jawa Barat akan dikonsultasikan dulu dengan Gubernur.

“Yang penting tidak terjadi kerumunan massa, pada hari H nanti,” katanya.

Bagi pengunjung yang tidak membawa surat Rapid Test Antigen, akan dilakukan pemeriksaan kesehatan atau Rapid Test Antigen secara acak. Untuk rapid test bisa 300 hingga 400 orang secara acak.

“Rapid test antigen untuk sampel itu gratis,” ujarnya.