KABAR PANGANDARAN – RSUD Pandega Pangandaran kembali menggelar kegiatan edukatif Ngobrol Bareng Seputar Kesehatan (NGOBATAN) yang kali ini mengangkat topik penting seputar tumbuh kembang anak, Kamis, 4 Desember 2025. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Mirna Nuraisyah, S.Tr.Keb., Bdn, Bidan RSUD Pandega Pangandaran, yang membahas tema “Mengapa 1000 Hari Pertama Kehidupan Sangat Penting Bagi Anak?”.
Dalam pemaparannya, Mirna menjelaskan bahwa periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan masa emas sekaligus masa kritis bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Periode ini dimulai sejak terjadinya pembuahan (konsepsi) hingga anak berusia dua tahun. Pada rentang waktu tersebut, perkembangan otak, fisik, kecerdasan, hingga emosi anak berlangsung sangat pesat dan menentukan kualitas hidupnya di masa depan.
“1000 HPK adalah fondasi utama bagi kehidupan anak. Nutrisi dan stimulasi yang optimal pada masa ini sangat menentukan kesehatan, kecerdasan, serta daya tahan tubuh anak hingga dewasa,” ujar Mirna.(4 Desember 2025).
Ia menegaskan bahwa kekurangan gizi pada masa 1000 HPK dapat menimbulkan dampak jangka panjang bahkan bersifat permanen. Salah satu dampak yang paling sering terjadi adalah stunting, yakni kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis yang menyebabkan tinggi badan anak lebih pendek dari standar usianya. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi fisik, tetapi juga kemampuan belajar dan produktivitas anak di masa mendatang.
Mirna memaparkan beberapa alasan mengapa 1000 HPK sangat penting. Pertama, perkembangan otak bayi berlangsung sangat cepat pada periode ini. Miliaran sel saraf terbentuk dan saling terhubung, sehingga menjadi dasar kecerdasan dan kemampuan berpikir anak. Kekurangan nutrisi pada masa ini dapat menghambat pembentukan jaringan otak secara optimal.
Kedua, pertumbuhan fisik anak, termasuk tulang dan organ tubuh, sangat bergantung pada asupan gizi yang cukup. Jika kebutuhan gizi tidak terpenuhi, risiko stunting akan meningkat dan sulit diperbaiki di kemudian hari. Ketiga, pembentukan kecerdasan dan emosi juga terjadi secara intensif. Anak yang mendapatkan nutrisi dan stimulasi yang baik cenderung memiliki kemampuan belajar, kesehatan mental, dan emosi yang lebih stabil.
“1000 HPK juga menjadi waktu emas untuk mencegah stunting. Pencegahan bisa dilakukan melalui pemenuhan gizi yang cukup, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama, MPASI bergizi setelah usia enam bulan, serta stimulasi yang sesuai,” tambahnya.
Lebih lanjut, Mirna menyampaikan beberapa faktor kunci yang harus diperhatikan selama 1000 HPK. Di antaranya adalah pemenuhan nutrisi ibu hamil, karena kondisi gizi ibu sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin. Selain itu, pemberian ASI eksklusif sangat dianjurkan karena ASI mengandung nutrisi lengkap dan mampu meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
Setelah bayi berusia enam bulan, pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang bergizi dan seimbang juga menjadi hal penting. Tak kalah penting, stimulasi dini melalui interaksi, komunikasi, dan permainan sederhana dapat merangsang perkembangan otak anak secara optimal.
Melalui kegiatan NGOBATAN ini, RSUD Pandega Pangandaran berharap masyarakat semakin memahami pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan sebagai investasi terbaik untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas di masa depan.***






