PANGANDARAN-Bencana besar yang telah menghantam pesisir selatan Jawa Barat khususnya Pantai Pangandaran 17 Juli 2006 silam yang rusak parah dihantam ombak besar dan tepat 15 tahun kejadian bencana Tsunami Pangandaran pada hari ini 17 Juli 2021.
Gelombang Tsunami diawali terjadi gempa bumi berkekuatan 6,8 Skala Richter yang berpusat di 225 Kilometer Barat Daya Pantai Pangandaran dengan kedalaman sekitar 30 meter.
Pada saat itu dari berbagai sumber bahwa gempa bumi terjadi pada pukul 15.19 WIB pada hari Senin, 17 Juli 2006 silam yang kebetulan pada Minggu, 16 Juli 2006 ada Festival Layang Layang tentu obyek wisata Pantai Pangandaran sedang dipadati wisatawan.
Selang sekitar 15 menit setelah gempa bumi kemudian air laut surut menjadi pertanda yang mengerikan dengan melihat gejala alam yang tak biasa, sebagian orang yang sadar mulai panik dan berlari menjauhi pantai.
Tiba tiba tidak disadari datang gelombang setinggi 5 meter menyapu bangunan, perahu, pepohonan dan manusia yang tersisa.
Dengan kepanikan warga pun berhamburan menuju dataran tinggi hanya berbekal baju yang dikenakan atau makanan seadanya yang bisa diraih di rumah masing-masing.
BMKG mencatat korban tewas mencapai 665 orang, 65 hilang (diasumsikan meninggal dunia) serta 9.275 lainnya luka-luka.
Pesisir Pangandaran menjadi yang terbanyak mencatatkan korban jiwa. Di Pangandaran, mereka yang tewas mencapai 415 orang.
Tak hanya korban jiwa, tsunami juga menghancurkan ekonomi warga akibat rusaknya infrastruktur pariwisata, perdagangan dan sektor perikanan tangkap.
Tepat pada hari ini Sabtu, 17 Juli 2021 kejadian 15 tahun lalu bencana Tsunami Pangandaran dan mereka yang pernah terluka dan kehilangan keluarga masih menyimpan trauma itu.
Pemerintah Daerah Pangandaran setiap tahun tanggal 17 Juli memperingati tragedi tsunami yang terjadi 17 Juli 2006 lalu bersama komunitas dan warga masyarakat.***