JATIGEDE, (KAPOL).- Kementrian Parawisata optimis kawasan Waduk Jatigede akan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Barat.
Sejumlah faktor seperti budaya tradisional, lingkungan sosial dan aneka ragam panganan akan menjadi pendukung terwujudnya kawasan wisata tersebut.
Agar potensi itu bisa lebih terkelola dengan cepat dan baik maka harus dibuatkan terlebih dahulu master plan lokasi wisata di Jatigede. Rencana itu harus terkoordinasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat dalam hal ini kementrian parawisata.
Demikian di sampaikan, Menteri Parawisata, Arief Yahya di sela menghadiri acara bertajuk Festival Pesona Jatigede di kawasan Tanjung Duriat, Kampung Cipining, Desa Pajagan, Kecamatan Cisitu, Sabtu (15/4/2017).
Dalam kesempatan itu, Arief mengungkapkan, wisata Jatigede cocoknya mengarah ke wisata tirta (wisata air). Pasalnya wisata Jatigede akan menjual pesona danau atau perairan Waduk Jatigede.
“Dukungan alam bagus, danaunya luas. Nanti kalau ditambah dukung sektor lainnya akan lebih baik. Kemenpar nanti (bisa) bantu membuat home stay,” ungkapnya.
Lebih optimisnya, tambah dia, kawasan Jatigede ini nanti lebih mendapat dukungan setelah terbangunnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Majalengka yang tidak jauh dari kawasan Jatigede. Selain itu akan didukung pula dengan akses tol Cisumdawu.
“Dua akses inilah yang akan membantu pengembangan wisata Jatigede. Kita akan dukung penuh untuk pengembangannya,” kata dia.
Kemudian untuk percepatan pengembangan parawisata kawasan Jatigede, Kemenpar juga akan menunjuk sekitar 4 desa penyangga wisata di seputar kawasan Jatigede. Rencananya empat desa ini akan dijadikan pilot project desa wisata yang terintegrasi antara wisata tirta, wisata kuliner dan berbagai kerajinan masyarakat.
“Kita tahun ini akan menggelar Rakornas Desa. Di mana nanti untuk di Jatigede akan ada 4 desa yang diusulkan untuk model desa wisata. Desa tersebut dituntut untuk menghasilkan produk unggulannya yang berhubungan dengan wisata. Dengan sendirinya perekonomian masyarakat akan terdongkrak,” tuturnya.
Namun Arif juga mengakui, untuk saat ini akses ke kawasan wisata Jatigede masih dinilai buruk. Tapi ia meyakini, setelah pembangunan BIJB dan tol Cisumdawu rampung pada 2019, akses ke kawasan wisata Jatigede juga akan diperbaiki.
Setelah melihat acara Festival Pesona Jatigede, dengan diawali Trail Adventure kemudian pagelaran seni tardisional, Arief mengapresiasi acara tersebut. Ia menyatakan, kegiatan festival itu akan dijadikan agenda tahunan. Tak lain untuk mendukung terciptanya usaha ekonomi kreatif di kawasan wisata.
Anggota DPR-RI Komisi X asal Sumedang, Dony Ahmad Munir menyebutkan, hasil koordinasi dengan Kemenpar ke depan 4 desa yang akan dijadikan desa model wisata direncanakan mendapat bantuan Rp. 1 milyar.
“Kita masih menyeleksi desa mana yang akan dijadikan desa wisata. Mungkin saja satu kecamatan satu desa. Dari Kecamatan Jatigede, Darmaraja, Wado dan Cisitu,” ungkapnya.
Sementara itu Bupati Sumedang, Eka Setiawan berharap penuh terhadap Kemenpar untuk bisa mengembangkan wisata kawasan Jatigede.
Upaya itu agar masyarakat Jatigede bisa sejahtera. Pemkab Sumedang serius akan mengkonsep tata wisata sebagimana yang sama-sama direncanakan dengan Kemenpar. (Nanang Sutisna)***