JAKARTA, (KAPOL).- Pelaku ekonomi kreatif di Priangan Timur menggoda perwakilan Indonesia Heritage Society dari 300 negara untuk berkunjung ke Preanger Tourism Fair (PTF) 2018 di Kota Tasikmalaya. Mereka melakukan peluncuran dengan suguhan bertema Pesona di Tanah Legenda di Museum Nasional Jakarta, Rabu (13/9/2018).
Alhamdulillah, meskipun tanpa bantuan pemerintah sebanyak 50 member pecinta warisan budaya dan kesenian Indonesian Heritage Society yang didalamnya perwakilan 300 negara ingin menyempatkan diri untuk hadir,” ujar salah seorang penggagas PTF 2018, Erfan Kurniawan kepada “Kapol”.
Angin segar tersebut, kata dia, setidaknya menjadi cambuk para pelaku ekonomi dan komunitas kreatif di Priangan Timur untuk memasarkan potensi wisata dan budaya. Terlebih antusiasme terlihat saat acara peluncuran yang diisi berbagai komunitas.
“Ada Kesenian calung tarawangsa, angklung kontemporer dari Yayasan Asta Mekar, pemutaran video potensi pariwisata priangan timur dari Soekapoera Project dan komunitas lainnya. Para delegasi tumpah ruah ke atas panggung ketika diajak interaktif dan memainkan kaulinan budak tradisional,” katanya.
Rencananya PTF sendiri akan dilangsungkan pada 12-14 Oktober 2018 mendatang di Kota Tasikmalaya. Dengan berbagai keahlian dan keterampilan yang dimiliki, kata dia, output dari PTF 2018 ini selain bisa mengangkat potensi daerah, juga bisa membuka lapangan kerja yang luas dengan peningkatan kunjungan wisatawan.
“Kementerian melalui deputi pemasaran H. Wawan yang juga dalang Wayang Ajen beliau sangat mengapresiasi gerakan anak anak muda ini yang tanpa didukung oleh pemerintah daerahnya,” ujarnya.
PTF 2018 merupakan kolaborasi pelaku ekonomi dan komunitas kreatif menyuguhkan potensi wisata yang ada di Priangan Timur. Mulai dari destinasi wisata alam, hingga khasanah budaya yang terdapat di dalamnya. (Inu Bukhari)***