Berita  

RSUD Pandega Pangandaran Gelar Ngobatan Bersama dr. Gilang Dwipangestu, Sp.D.V.E

NGOBATAN (Ngobrol Bareng Seputar Kesehatan) dengan tema “Kita Kalahkan Kusta” bersama dr. Gilang Dwipangestu, Sp.D.V.E Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Pandega Pangandaran dalam rangka memperingati Hari Kusta Sedunia yang jatuh setiap tanggal 29 Januari 2024.(Istimewa).

KABAR PANGANDARAN – RSUD Pandega Pangandaran menggelar acara NGOBATAN (Ngobrol Bareng Seputar Kesehatan) dengan tema “Kita Kalahkan Kusta” bersama dr. Gilang Dwipangestu, Sp.D.V.E Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Pandega Pangandaran dalam rangka memperingati Hari Kusta Sedunia yang jatuh setiap tanggal 29 Januari 2024.

Ngobatan dilaksanakan di ruang tunggu poliklinik lantai 3 Gedung A RSUD Pandega Pangandaran dan disiarkan pula secara live melalui Instagram resmi milik RSUD Pandega Pangandaran,Kamis,1 Pebruari 2024.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Pandega Pangandaran dr. Gilang Dwipangestu, Sp.D.V.E mengatakan Kusta/Morbus Hansen/Leprae merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae yang menyerang kulit, saraf tepi dan jaringan tubuh lainnya.

“Kusta sendiri bukan penyakit kutukan, bukan penyakit keturunan, bukan juga disebabkan oleh makanan dan bukan karena diguna-guna,” katanya.

Menurutnya Indonesia sendiri ternyata masuk ke dalam 3 negara dengan jumlah kasus kusta tertinggi menurut WHO pada tahun 2013.

“Pada tahun 2022 diketahui ada 15 ribu lebih kasus kusta terdaftar dan 12 ribu lebih kasus kusta baru,” tuturnya.

Kusta bisa terjadi pada semua usia, penularannya terjadi karena ada kontak erat dalam waktu yang lama dengan penderita kusta yang tidak diobati (diperlukan waktu 2-10 tahun untuk timbul gejala setelah tertular).

“Bakteri ini dapat menular dari satu orang ke orang lainnya melalui percikan cairan saluran pernapasan (droplet), yaitu ludah atau dahak yang keluar saat batuk atau bersin,” lanjutnya.

Dirinya menyampaikan tanda dan gejala kusta diantaranya :

1. Adanya bercak putih atau merah pada kulit yang mati rasa/ baal;

2. Adanya penebalan saraf tepi;

3. Ditemukan bakteri penyebab kusta pada kulit dari hasil lab yang dilakukan.

Kemudian Kusta dapat menimbulkan komplikasi lain berupa :

1.Terjadinya kecacatan pada anggota tubuh (sebagian ruas jari hilang, tulang hidung terkikis habis).

2. Otot mata tidak bekerja dengan baik sehingga terjadi iritasi hingga kebutaan

Kusta ini dapat diobati dan juga masuk dalam program nasional dimana pengobatannya gratis bagi penderita kusta. Obat yang akan diberikan disesuaikan dengan resep dokter baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama seperti Puskesmas/Klinik atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut seperti Rumah Sakit.

“Jika dirasa memiliki gejala yang mengarah pada kusta, segera konsultasikan ke Fasilitas Kesehatan terdekat agar bisa segera mendapatkan pengobatan yang tepat,” tambahnya.

Klinik Kulit dan Kelamin RSUD Pandega Pangandaran buka dari hari Senin sampai dengan Jumat.***