KABAR PANGANDARAN – Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menjabat sebagai Camat di Kabupaten Pangandaran mendatangi Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pangandaran. Kedatangannya bertujuan untuk menyampaikan permohonan maaf terkait kegaduhan yang sempat mencuat di masyarakat dan media sosial.
Kepala BKPSDM Pangandaran, Wawan Kustaman, membenarkan bahwa Camat tersebut telah memenuhi undangan klarifikasi terkait isu dugaan penyerangan terhadap Bupati Pangandaran di rumah dinasnya.
“Yang bersangkutan sudah datang ke BKPSDM dan menyampaikan permintaan maaf atas kejadian yang menimbulkan kegaduhan. Dia mengaku khilaf dan berjanji akan bertemu dengan Pak Bupati untuk meminta maaf secara langsung,” ujar Wawan, Kamis, 6 Februari 2025.
Sementara itu, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata juga mengonfirmasi bahwa dirinya telah menerima permintaan maaf dari Camat tersebut.
“Insya Allah, apapun yang saya lakukan ini demi kemaslahatan bersama,” kata Jeje.
Menurutnya, sebagai bagian dari pemerintahan, komunikasi yang baik harus tetap terjalin.
“Saya juga meminta maaf, ini menjadi perhatian bersama. Mungkin yang bersangkutan terbawa suasana, tapi beliau sudah menyampaikan permohonan maafnya. Sebagai pemimpin, tentu saya menerima dengan baik,” lanjutnya.
Jeje juga menegaskan bahwa hubungan antara dirinya dan Camat tersebut tetap terjalin baik, layaknya hubungan antara ayah dan anak. Bahkan, ia telah meminta Camat tersebut untuk tetap menjalankan tugasnya dengan memimpin Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan.
Lebih lanjut, Jeje juga menyoroti berbagai pemberitaan yang simpang siur mengenai insiden ini.
“Banyak berita yang berkembang, tapi nanti saya akan menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Saat ini saya masih fokus pada kegiatan Musrenbang di berbagai kecamatan, termasuk membahas kebijakan honor dengan Pemerintah Pusat,” jelasnya.
Sebelumnya, sebuah video beredar di media sosial yang menampilkan dugaan keterlibatan seorang Camat dalam kegaduhan dengan Bupati Pangandaran. Insiden ini terjadi setelah Bupati mengundang Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, dalam acara pernikahan putra bungsunya. Dalam kunjungan tersebut, Bupati juga menjamu Gubernur dalam sebuah makan siang di kawasan Pamugaran.
Namun, peristiwa tersebut kemudian dikaitkan dengan konflik Tanjung Cemara yang tengah diperdebatkan oleh sekelompok warga, sehingga memunculkan berbagai spekulasi di masyarakat.
Dengan adanya klarifikasi dan permintaan maaf dari pihak terkait, diharapkan situasi kembali kondusif dan pemerintahan di Kabupaten Pangandaran dapat berjalan dengan baik.***