SIDAMULIH, (KAPOL).-Sawah atau kebun dengan cara terasering telah dikenal sejak ribuan tahun lalu.
Secara sederhana terasering dapat didefinisikan sebagai salah satu cara konservasi tanah dan air secara mekanis dengan cara memperkecil kemiringan lereng atau mengurangi panjang lereng yaitu dengan cara menggali dan mengurug tanah melintang lereng.
Pesawahan trasering ini juga terdapat di wilayah Kabupaten Pangandaran salah satunya di Desa Kalijati Kecamatan Sidamulih, Senin,(14/1/2019). Dan lokasi ini menarik untuk dikembangkan jadi agro wisata di Pangandaran.
Petani asal Desa Kersaratu Rasti (70) mengatakan dirinya memiliki sawah terasering di blok Dusun Sangkanbawang sudah puluhan tahun. Terasering diartikan sebagai suatu teknik bercocok tanam dengan sistem bertingkat atau berteras-teras. Salah satu tujuannya adalah untuk mencegah erosi.
“Dengan demikian terasering dapat meningkatkan penyerapan air dan mengurangi jumlah aliran permukaan sehingga akan memperkecil resiko pengikisan tanah oleh air,” ungkapnya.
Menurutnya, dalam perjalanan peradaban manusia sejak pertama kali mengenal terasering, telah dilakukan beberapa modifikasi. Hal ini dilakukan karena terasering dibuat dengan menyesuaikan kondisi lereng (kemiringannya), jenis tanah, peruntukannya, iklim, dan faktor lain.
“Oleh sebab itu, hingga kini dikenal beberapa jenis terasering, yaitu : teras datar, teras kebun, teras kredit, teras bangku (tangga), teras guludan, teras saluran, teras batu, dan teras individu,”tuturnya.
Selanjutnya berdasarkan sejarah ada lahan pertanian di Indonesia, jenis terasering yang banyak dipakai adalah jenis teras bangku dan jenis teras gulud.
Sedangkan jenis teras kredit dipakai untuk menyiasati mahalnya biaya pembuatan jenis teras bangku. Jenis terasering lainnya -teras kebun dan teras individu- dipilih jika tumbuhan yang ditanam adalah tumbuhan tahunan, khususnya tumbuhan perkebunan dan buah-buahan.
“Kalau di sini hampir semuanya ditanami padi,” katanya.
Sementara itu Darsiman (52) menambahkan sudah puluhan tahun bertani di blok dusun sangkan bawang. Dan dirinya dalam setahun tiga kali dapat mengalami panen dengan hasil padi sangatlah bagus.
“Alhamdulilah setiap panen mendapat 3 kuintal seluas 12 Terasering,”tambahnya. (M.Jerry/KAPOL)***