bjb
Berita  

Sawah Terasering di Pangandaran Lebih Luas dari Ubud Bali yang Ditetapkan Geopark oleh Unesco

KABARPANGANDARAN.COM – Keindahan pemandangan dan kekayaan alam pengunungan di Kabupaten Pangandaran belum populer di kalangan wisatawan.

Salah satunya hamparan pesawahan jenis terasering di Kecamatan Langkaplancar. Ternyata luasnya melebihi yang ada di Ubud Bali.

Pendata Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Wilayah Pangandaran, Dede Arif Cahyadi mengatakan menindak lanjuti temuan Sawah Terasering yang berada di Pangandaran.

Tepatnya di Desa Sukamulya Kecamatan Langkaplancar perbandingan dengan Ubud Bali subak warisan lanscape budaya Unesco dengan luas 640 hektare.

“Lokasinya sebagai perbandingan dengan yang ada di Ubud Bali sebagai warisan budaya Unesco,” ungkapnya.

Menurutnya terkonfirmasi dari hasil spasial land mapping bersama Bappeda Kabupaten Pangandaran disawah teras Desa Sukamulya didapat luas totalnya 1200 Ha secara De Facto hampir 2 kali lipat dengan Ubud Bali meski secara De Jure belum ditetapkan oleh Unesco.

“Semoga temuan ini menjadi motivasi desa setempat untuk berkomitmen menjadi Desa Pemajuan di sektor Kebudayaan ,” tuturnya.

Kepala Bidang Insfratruktur Bappeda Pangandaran, Asep Suhendar mengatakan saat sedang melaksanakan survey ruas jalan Jadimulya – Sukamulya – Ciwangkal, ruas jalan Campaka – Karangkamiri, dan cek luas lahan baku sawah terasering 1 blok di Desa Sukamulya, Jadimulya, Campaka ternyata luasnya 1200 hektare.

“Sawah terasering ini melebihi luas di Ubud Bali yang ditetapkan Geopark oleh Unesco seluas 640 hektare,” ujarnya.