PARIGI, (KAPOL).- AKBP Bismo Teguh Prakoso yang baru sepekan menjabat menjadi Kapolres Ciamis yang didampingi Kasat Intel AKP Aep Saepudin mendatangi kantor Bupati Kabupaten di Parigi.
Kedatangan Kapolres Ciamis tersebut untuk menindaklanjuti soal pemberitaan di media sosial tentang kabar bakal ada gempa berkekuatan tinggi dan berpotensi tsunami setinggi 57 meter di perairan Pandeglang Banten kepada Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan Wakil Bupati Adang Hadari di ruang kerja Bupati.
Kunjungannya ke Pangandaran kata Bismo yang pertama untuk bersilaturahmi dengan Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran dalam rangka sinergisitas.
“Kita sebagai pilar negara harus bersinergi dengan masyarakat, terutama di Kab Pangandaran supaya kamtibmas tetap optimal,” ucapnya.
Apalagi Kab Pangandaran, kata Bismo, merupakan daerah rawan bencana, maka dirinya melakukan koordinasi dengan pak Bupati dan Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penanggulangan Bencana suatu saat ada informasi, deteksi dini dan penanganan evakuasinya bagaimana.
“Supaya kita siap dan siaga,” ujar Bismo.
Kemudian terkait Kamtibmas, kata Bismo, pihaknya tetap bersinergi mulai dengan pemerintah terbawah yakni pemerintah desa dan kecamatan terhadap kerawanan yang ada.
“Bahkan saya intruksikan kepada Kapolsek-kapolsek yang ada di Kab Pangandaran untuk bersinergis dengan pada kepala desa dan camat. Begitu juga dengan pihak Koramil untuk bersama-sama menjaga keamanan, bersama komponen masyarakat,” ucap Bismo yang merupakan lulusan Akabri Polisi tahun 2001.
Sementara Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penanggulangan Bencana Kab Pangandaran Gunarto yang kebetulan hadir dalam kunjungan Kapolres Ciamis tersebut, dia mengatakan, terkait kabar bakal ada gempa di daerah pantai selatan yang diperkirakan akan terjadi tsunami setinggi 57 meter. Dan itu merupakan pembahasan dari para ahli.
“Kalau gemba berkekuatan 7 SR keatas itu pasti akan terjadi tsunami, tapi kita tidak tau itu kapan,” ujarnya.
Hanya saja yang jelas, menurut Gunarto, bahwa daerah Pangandaran itu trrfiri dari lempengan-lempengan dimana para ahli itu ada pergeseran setiap tahunnya sepanjang 7 cm maka terjadi lah gempa dan berpotensi tsunami dan akan menyebar ke Pangandaran.
“Sebenarnya itu yang dibahas oleh para ahli saja,” ucapnya.
Hanya saja, Gunarto menyarankan untuk bersikap tenang dan tentunya dirinya menghimbau agar tetap waspada dan tidak panik apabila terjadi bencana.
Maka untuk memastikan kebenaran kabar berita tentang bencana gempa dan tsunami berketinggian 57 meter tersebut, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata akan menanyakan langsung ke pihak BMKG di Bandung. (Agus Kusnadi)***