BANJAR, (KAPOL).- Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Obyek Wisata Banjar Water Park (BWP) yang terletak di kawasan Parunglesang, Kelurahan/Kecamatan/Kota Banjar kondisinya memprihatinkan.
Ditengah persaingan fasilitas dan wahana yang ketat dengan obyek wisata air di daerah lain, tingkat kunjungan wisatawan ke BWP semakin rendah.
Bahkan, kolam renang prestasi BWP yang diprogramkan untuk mencetak atlet renang berprestasi Kota Banjar, kondisi airnya sudah berubah.
Selain kotor dan dihiasi sampah, kolam prestasi tersebut saat ini sampai “dipelakan” ikan.
“Alasan dipelakan lauk, supaya lumut yang biasa nempel dikolam itu dimakan ikan,” ujar Plt.Direktur BwP, Karsam Edy, Kamis (15/3/2018).
Dijelaskan dia, tidak beroperasinya kolam prestasi itu sudah berkisar 2 tahunan. Sejak dijabat Direktur BWP lama atau sebelum dirinya.
“Saya menjabat Plt. Direktur BWP baru sekitar 15 harian,” kata Karsam.
Kendati itu, dia mengakui sudah mempunyai program untuk perbaikan dan pemeliharaan kolam prestasi yang tak beroprasi selama ini. Termasuk meramaikan wisatawan BWP kedepan.
Karena, pendapatan dari penjualan tiket masuk BWP, tak sebanding dengan biaya operasional. Seperti bayar listrik dan gaji karyawan serta biaya pengeluaran lainnya.
“Supaya ramai pengunjung, tiket masuk BWP sudah diturunkan. Misal, dari sebelumnya Rp 15.000 turun menjadi Rp 12.000 per orang dewasa. Untuk mengurangi pengeluaran, jumlah karyawan juga dikurangi. Dari 23 orang menjadi 15 orang sekarang ini,” ujar Karsam.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pengelolaan BWP kedepan, dimungkinan dan terbuka untuk melibatkan pihak ketiga, nantinya.
Ditempat terpisah, Plt Wali Kota Banjar, H. Darmadji Prawirasetia, menyatakan, keterlibatan pihak ketiga dalam pengelolaan BwP, itu sebagai solusi untuk meramaikan wisatawan ke BWP di masa mendatang.
Lebih jauhnya lagi supaya mampu memberikan kontribusi, setor untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Banjar.
“Sejak dibangun, beroperasi BWP sekitar 10 tahun lebih sampai sekarang ini, BWP belum mampu setor untuk PAD. Terkait pendapatan dari penjualan tiket masuk itu, masih jauh dari kecukupan, walaupun hanya untuk bayar biaya operasional saja. Seperti gaji karyawan dan pengeluaran lainnya itu,” ujarnya.
Mantan Plt Dirut BWP, Yan Bonies, mengakui, dirinya sempat mendengar wacana kolam renang prestasi yang ditanami ikan.
“Saat saya menjabat Plt Dirut BWP sekitar 1 tahun 6 bulan, kolam renang prestasi masih berfungsi dan normal. Termasuk karoke keluarga. Atas kenyataan aset yang bernilai miliaran itu kondisinya sudah memprihatinkan, jadi sedih juga sekarang ini,” ujar Yans Bonies. (D.Iwan)***