bjb
Berita  

Wisata Batu Mahpar Dahulu Dikenal Mistis

LEUWISARI, (KAPOL).-Bagi masyarakat di sekitar Kabupaten Tasikmalaya, mungkin nama tempat Wisata Batu Mahpar yang terletak di Desa Sukamulih, Kecamatan Leuwisari, sudah tidak asing lagi.

Lokasi wisata yang menjual nuansa alam nan eksotis dipadupadankan dengan berbagai wahana menarik, khususnya bagi pecinta foto selfie.

Kini Wisata Batu Mahpar terus melakukan pembenahan guna menarik pengunjung. Berbagai wahana dan spot selfie dibuat semenarik mungkin untuk memanjakan para pengunjung. Selain Kolam Renang, Pengelola juga membuka wahana Outbon, Wahana Selfi, Wisata Curug, Wahana gambar 3D hingga rumah hobit.

Pengelola wisata batu Mahpar, Totong Muhammad Hidayat menuturkan, pihaknya terus melakukan inovasi dan kreasi menciptakan wahana terbaru untuk memanjakan para pengunjung.

Diantaranya wahan Selfi yang menghadirkan reflika perahu, becak dan andong. Tentunya upaya ini dibangun untuk para pecinta selfie yang belakangan sedang digandrungi oleh masyarakat, baik muda hingga tua.

Sementara untuk pecinta permainan, lanjut Totong, pihaknya membuka wahana Outbon. Selain itu, gazebo-gezebo untuk wisata botram keluarga. Rencananya kedepan, akan dibangun mini zoo untuk memperkenalkan hewan-hewan kepada pengunjung.

“Jadi kami terus melakukan inovasi dan pembenahan lokasi agar lebih menarik lagi. Rencana ke depan bakal ada mini zoo di lokasi. Alhamdulilah wahana yang ada sekarang diapresiasi oleh pengunjung,” papar Totong.

Dikatakan dia, setelah ada penambahan dan penataan di wisata Batu Mahpar ini cukup membuat jumlah pengunjung meningkat. Peningkatan pengunjung terutama terjadi pada akhir pekan yang mencapai lebih dari 800 orang.

“Kalau rata-rata saat libur akhir pekan itu, 500 sampai 800 pengunjung. Pengunjung banyak yang dari Tasik, tetapi ada juga yang dari luar daerah,” tambahnya.

Salah satu pengunjung Endah (28) asal Indihiang Kota Tasikmalaya mengaku cukup puas berwisata di Batu Mahpar. Selain bisa menikmati berbagai wahan, juga mendapatkan kesejukan alam yang luar biasa.

Bahkan ia telah dua kali datang. Pertama sebelum Batu Mahpar melakukan penataan, dan kini sudah lebih baik ketika banyak spot wisata baru.

“Keluarga saya suka karena suasana alamnya sejuk, makanya saja pilih wisata ke sini  Nyaman, tempatnya bersih, meski ada beberapa wahana yang belum beres,” jelasnya.

Sebelum menjadi tempat wisata, kawasan Batu Mahpar dikenal sebagai tempat yang seram dan penuh dengan mistis oleh warga sekitar.

Tokoh masyarakat setempat, Oting (75) menuturkan, dulu tidak ada seorang pun yang berani mengunjungi Batu Mampar karena suasananya dinilai meyeramkan. Ditambah sejumlah popohonan besar yang berada di lokasi menjadi pemandangan mistis.

Pami kapungkur mah daerah na hieum, janten langki warga anu wantun ameng kadinya da sieun. Hieum na mah eta, seueur tatangkalan arageung,” papar Oting.

Hal yang sama dikatakan Suryatman (48). Dia dan warga lainnya membuka dan membenahi batu Mahpar sejak tahun 1996. Berdasarkan pengalamannya, konon Batu Mahpar merupakan tempat berkumpulnya para Batara saat Galunggung masih menjadi Kabuyutan.

“Tetapi alhamdulilah, sekarang sudah bisa dikunjungi masyarakat. Bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelas lelaki yang akrab disapa Ijang tersebut. (Aris Mohamad F)***