bjb
Berita  

1000 Nelayan Pangandaran Pasang Badan Hadapi Gempa Biang Tsunami

Nelayan Pangandaran dibekali kemahiran menangani bencana.

KABARPANGANDARAN.COM – Mewaspadai sumber gempa akibat tumbukan lempeng di kedalaman dangkal atau megathrust, 1000 nelayan pasang badan.

Mereka dilatih Kementerian Sosial menjadi Sahabat Taruna Siaga Bencana (Tagana), Selasa (30/3/2021).

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Safii Nasution melalui siaran pers, Senin, menjelaskan alasan pelatihan tersebut sebagai upaya pemerintah untuk melindungi warga pesisir selatan termasuk Kabupaten Pangandaran dari ancaman megathrust.

Menurutnya megathrust adalah gempa karena tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia, dan dapat memicu tsunami.

“Keseribu nelayan ini nantinya mendapatkan pelatihan penanggulangan bencana. Sehingga jika terjadi Megatrust mereka dapat membantu masyarakat lainnya untuk menyelamatkan diri,” jelasnya.

Selanjutnya dalam peta bencana yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2019, disebutkan wilayan Pangandaran merupakan wilayah rawan bencana ke 17 secara nasional dan keenam di Provinsi Jawa Barat.

Di samping itu, menurut Peta Sumber Gempa Nasional 2017 yang diterbitkan Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen), zona yang berpotensi memunculkan gempa megathrust di Jawa berada di tiga lokasi yaitu wilayah perairan Selat Sunda, wilayah selatan perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah serta segmen Jawa Timur-Bali.

Selain itu, Safii menambahkan Kemensos terus melakukan edukasi kepada masyarakat terhadap ancaman Megatrust juga dilakukan melalui pelatihan dan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) berbasis kawasan di sejumlah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, seperti Kabupaten Pangandaran.

Rencananya setelah mendapatkan pelatihan ke 1000 nelayan sahabat Tagana akan dikukuhkan Menteri Sosial Tri Rismaharini pada puncak peringatan HUT TAGANA ke 17.

Dalam puncak peringatan HUT TAGANA ke 17 ini juga diisi berbagai perlombaan ketangkasan penanganan dan penyelamatan korban dilokasi bencana. Perlombaan tersebut antara lain vertical rescue, water rescue dan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD).

“Perlombaan ini diikuti oleh perwakilan TAGANA seluruh Indonesia. Masing-masing propinsi mengirimkan 4 orang perwakilannya,” lanjut Safii.

Peringatan HUT ke-17 TAGANA juga diisi penanaman pohon manggrove sebanyak 2,7 juta pohon di seluruh Indonesia.

Sedangkan sebanyak 20 ribu pohon manggove juga ditanam di sepanjang pesisir pantai Pangandaran, Jawa Barat.