bjb
Berita  

Angka Partisipasi Pilkada Serentak 2018 di Pangandaran Naik 1,5 Persen

PARIGI, (KAPOL).- Ada beberapa kecamatan di 10 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Pangandaran yang mengalami kenaikan angka partisipasi masyarakat dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang digelar pada pilkada serentak 2018 Rabu 27 Juni kemarin.

Kecamatan yang mengalami kenaikan angka partisipasi dari pilkada tahun sebelumnya menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kab Pangandaran, Wiyono Budi Santoso diantaranya Kecamatan Padaherang, Mangunjaya dan Langkaplancar.

“Angka kenaikan partisipasinya mencapai 5 persenan dari pilkada tahun sebelumnya,” ungkap Wiyono saat ditemui di ruang kerjanya di kantor KPU Kab Pangandaran yang berada di jalan raya Cibenda Parigi, Jumat, 29 Juni 2018.

Wiyono menjelaskan kenaikan angka partisipasi yang menurutnya signifikan dari pelaksanaan pemilihan bupati 2015 lalu.

Seperti, di Kecamatan Padaherang yang semula 70,71 persen pada pemilihan gubernur kemarin mencapai 75,35 persen, Kecamatan Mangunjaya dari 70,48 persen menjadi 74,62 persen,
Langkaplancar dari 76,98 persen menjadi 81,48 persen.

Sedangkan untuk kecamatan lainnya ada yang naik 1 hingga 2 persen bahkan ada yang tetap atau sama dari pilkada sebelumnya seperti di Kecamatan Kalipucang.

“Ada satu Kecamatan yang turun satu persen yakni di Kecamatan Cimerak dari 79,00 persen menjadi 78,41 persen. Karena berdasarkan hasil coklit banyak warga yang bekerja di luar daerah Kab Pangandaran,” katanya.

Sementara angka partisipasi untuk ditingkat Kab Pangandaran dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat tahun ini kata Wiyono naik 1,5 persen dari pelaksanaan pemilihan bupati tahun 2015 lalu.

“Pada saat pilbub angka partisipasi masyarakat mencapai 77,94 persen, sekarang saat pelaksanaan pilgub menjadi 79,53 persen. Naik sekitar 1,5 persen,” ujarnya.

Dan angka partisipasi sementara ini, menurut Wiyono, Kab Pangandaran merupakan tertinggi kedua seJawa Barat dari Kota Tasikmalaya.

“Kita masih kalah sama Tasikmalaya kota yang mencapai 81 persen,” ucapnya.

Dengan melihat grafik angka partisipasi masyarakat dalam pilkada, kata Wiyono, kedepan pihaknya tinggal fokus di kecamatan yang mengalami penurunan angka partisipasi.

“Kedepan kita tinggal ngepus untuk di Kec Cimerak agar pelaksanaan pilkada mendatang angka partisipasinya bisa naik. Tanpa mengesampingkan di kecamatan-kecamatan yang lainnya yang sudah naik,” tuturnya.

Kenaikan angka partisipasi tersebut, menurut Wiyono, selain kesadaran masyarakat untuk berpolitik sudah meningkat juga data base DPT yang kuat.

Dalam tahapan pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018, kata Wiyono, KPU masih menunggu hasil pleno dari PPK secara keseluruhan.

“Insya allah pada 5 Juli besok kita akan menggelar rapat pleno tingkat Kabupaten,” pungkasnya. (Agus Kusnadi)***